Mataram-Setelah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahap pertama pada 7 provinsi yang berada di Tanah Papua terlaksana karena timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) tuntas kini giliran 27 provinsi berikutnya termasuk Provinsi NTB akan dilakukan gerakan masal secara serentak yakni PIN Polio tahap kedua pada 23 Juli 2024. Mesk NTB tidak ditemukan KLB, namun bersama 27 provinsi lainnya memiliki risko tinggi Polio termasuk Provinsi NTB, walaupun selama ini NTB bebas Polio.
Dalam keterangannya kepada media, Rabu (10/7/2024) usia pertemuan persiapan PIN Polio provinsi NTB di Ruang Rapat Anggrek, Kantor Gubernur NTB, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. HL. Hamzi Fikri MM.MARS., optimis target capaian vaksinasi polio di 27 provinsi, termasuk NTB, adalah 95 persen. Karena itu guna mencapai target tersebut, dibutuhkan komitmen kuat dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perangkat daerah dan steakholder terkait.
Ia yang sebelumnya sebagai Direktur Utama RSUP NTB ini mengingatkan, perlunya dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan PIN tahap kedua guna mencapai target eradikasi polio pada tahun 2026, Fikri menjelaskan, dalam persiapan kegiatan ini.
Guna mendukung pelaksanaan PIN Polio tahap kedua ini sebelumnya di Bogor telah dilakukan penandatanganan komitmen bagi terlaksana dan suksesnya PIN Polio tahap kedua ini. Pada MoU tersebut dilibatkan Bappeda, TP PKK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, serta Kominfotik Provinsi NTB.
Dikatakan, Hamzi Fikri, vaksin OPV2 akan diteteskan pada target sasaran anak-anak berusia dari 0-7 tahun. Bahkan vaksin polio ini bisa didapatkan secara gratis di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, atau fasilitas kesehatan terdekat.
Fikri menambahkan, PIN Polio merupakan gerakan bersama serentak diseluruh wilayah Indonesia termasuk di NTB dengan pemberian vaksin polio tetes (nOPV2) 2 putaran / dosis tanpa memandang status imunisasi sebelumnya dengan jumlah sasaran untuk NTB sebanyak 820.487 anak berumur 0 sampai 7 tahun. Pemutusan rantai penularan Polio dikatakan berjalan baik apabila minimal 95% sasaran tervaksinasi. “Dan ini memerlukan kerja keras kita bersama,” ujarnya.
Sosialisasi pihaknya bersama anggota Forkompimda dan steakholder terkait diharapkan tidak ditemukan kasus polio di NTB. Sementara untuk kawasan-kawan terpencil, pihaknya bersama tenaga kesehatan yang ada termasuk melibatkan babinkamtibmas dan Babinsa akan melakukan sweeping. Pihaknya juga akan mengerahkan masyarakat lewat berbagai media informasi pedesaan untuk ramai-ramai mendatangi pos vaksinasi terdekat.
Untuk diketahui gerakan PIN Polio ini akan dimulai 23 Juli 2024 hingga akhir Agustus 2024 dan serentak pelaksanaannya di seluruh Indonesia.
Adapun sasaran pelaksanaan PIN Polio ini yakni di 10 kabupaten/kota, 1022 desa dan 130 kelurahan se NTB. Sementara itu fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pelaksanaan PIN Polio tahap kedua ini di NTB yakni 37 Rumah Sakit, 175 Puskesmas, 562 Pustu dan 6.707 Posbindu. Dari jumlah sasaran sebanyak 820.487 orang jumlah dosis nOPV2 (2 putaran) dibutuhkan 2.051.800 dosis. (her/kominfotik).