Distribusi uang rupiah hingga ke pelosok memperkuat ekonomi Nusa Tenggara Barat. Terlebih dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang baik sebesar 7 persen di akhir tahun 2022 lalu.
“Mudah mudahan dapat dipertahankan dengan kekompakan semua pihak apalagi dengan program yang memastikan uang yang beredar berkualitas agar pemerataan sampai ke pelosok NTB”, ujar Wakil Gubernur NTB, Dr Ir Hj Sitti Rohmi Djalillah, MPd di pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, Jumat (24/02).
Wakil Gubernur bersama dengan perwakilan Bank Indonesia, Pangkalan Angkatan Laut, Korem, Polda dan stakeholder lain melepas tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat menggunakan KRI Singa yang akan singgah ke pulau Moyo, Pulau Bajo Pulau, Desa Pusu, Pulau Medang dan Pulau Maringkik untuk mendistribusikan uang rupiah ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di wilayah NTB.
Senada dengan hal itu, ketua tim ekspedisi, Marlison Hakim, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, mengingat pertumbuhan ekonomi NTB yang makin meningkat karena peredaran uang dan transaksi yang tinggi, ekspedis menyasar pulau pulau terluar NTB dari target 17 propinsi dan 85 pulau.
“Ini ekspedisi ketiga setelah Maluku dan Kalimantan Barat tahun ini. Rencananya, setiap tahun akan rutin melakukan ekspedisi ke NTB”, jelas Marlison.
Sementara itu, Dadi Hartanto, Kepala Operasi Laut TNI AL mengatakan, sinergi ini merupakan bentuk menjaga kedaulatan NKRI dengan bekerjasama melalui operasi rutin dan uang rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas bangsa dan negara.
“Karena TNI memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI dalam pemenuhan kebutuhan rupiah”, ucapnya.
Hadir pula dalam pelepasan ekspedisi Rupiah Berdaulat, Forkopimda NTB, Lanud, Polairud, Pelindo, para pimpinan bank, Asisten I, Karo Keuangan dan Kadis Kominfo NTB. (jm)