Mataram, 31 Oktober 2025 – Semangat kepahlawanan Maulana Syech Tuan Guru Haji Zainudin Abdul Majid yang masih relevan sampai saat ini adalah sikap pantang menyerah dan konsisten berjuang bagi rakyat dalam bentuk visi yang melampaui zaman.
Hal itu diungkapkan dua narasumber podcast Bintang edisi 17 untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November sebagai refleksi perjuangan salah seorang pahlawan nasional Nusa Tenggara Barat dalam kiprahnya memajukan pendidikan bagi rakyat dengan kearifan lokal untuk perubahan dan kesejahteraan.
“Maulanan Syech memiliki visi yang jauh melampaui zaman itu. Ia meyakini hanya dengan pendidikan yang baik, dapat mengubah peradaban dan kemajuan rakyat”, jelas Dr. H. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd, Fungsionaris Pengurus Besar NW yang juga Akademisi Unram.
Bahkan, pendidikan bagi perempuan menjadi salah satu warisan perjuangan untuk kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat.
Organisasi Nahdlatul Wathan yang didirikannya adalah hasil perjuangan tak kenal lelah dan menyerah bahkan saat sulit di masa penjajahan Jepang.
Bagi generasi masa kini, hal ini patut diteladani agar setiap orang memiliki jiwa pembaharuan yang konsisten untuk memperbaiki keadaan dengan landasan ilmu yang bersandar pada agama dalam hal ini Islam dan pengetahuan strategis tentang bangsa dan negara.
Prof. Dr. H. Abdul Fattah, M.Fil.I, Fungsionaris Pengurus Besar NWDI dan Akademisi UIN Mataram, menuturkan, pendidikan bagi masyarakat berbasis Islam ini, dengan menyimak perjalanan perjuangan Maulana Syech, konsisten pula menerapkan pemahamaan ahlussunnah wal jamaah yang menurut Maulana Syech sangat sesuai dengan kondisi dan karakter masyarakat NTB dan Indonresia pada umumnya.
“Ini menjadikan Maulana Syech bukan hanya menjadi milik NTB namun juga Indonesia bahkan dunia”, sebutnya.
Begitupula dengan filosofi perjuangan yang sejalan dengan pemikiran dan ilmu yang diniliki Maulana Syech yang diajarkan dan diwariskannya sebagai seorang tokoh besar bersama para kyai dan ulama lainnya di Nusantara di masa penjajahan hingga saat ini dalam rangka membangun masyarakat dan umat melalui pendidikan.
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dilahirkan di Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tanggal 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah bertepatan dengan 5 Agustus 1898.
Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 9 November 2017 secara resmi menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang lebih dikenal sebagai Maulana Syaikh. (jm/diskominfotikntb)
