
Duka kehilangan Juliana Marins bukan hanya milik keluarganya, melainkan juga milik segenap masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karena kedatangan Juliana adalah sebagai tamu bersama di tanah bumi gora.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE., M. IP, saat memberikan keterangan Media bersama Kapolda NTB dan jajaran Pemerintah Provinsi NTB terkait wisatawan asal Brazil Juliana De Souza Pereira Marina, yang terjatuh saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani pada tanggal, 21 Juni 2025.
“Kedukaan ini bukan hanya milik keluarga Juliana, melainkan juga duka masyarakat Nusa Tenggara Barat. Karena almarhumah hadir sebagai tamu kita, tamu kita semua. Karena itu kami menyampaikan duka yang mendalam,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Umi Dinda juga menyampaikan beberapa informasi terkait proses autopsi almarhumah. Autopsi rencananya akan dilakukan di Bali, berhubung dokter forensi yang dimiliki NTB sedang bertugas di luar daerah.
“Kapolda NTB sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali,” ujar Umi Dinda.
Umi Dinda juga menjelaslan, autopsi dilakukan untuk mengetahui waktu kematian dari Juliana Marins. Hasil autopsi tersebut dibutuhkan pihak keluarga dan kedutaan untuk proses pemakaman di Brasil. Setelah autopsi di Bali, jenazah dan keluarga akan langsung diberangkatkan pulang ke Brasi. Adapun terkait biaya penanganan jenazah sepenuhnya di masuk dalam tanggungan pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Umi Dinda juga meminta kepada awak media untuk meluruskan pemberitaan tidak benar yang banyak beredar. Umi menekankan bahwa, begitu laporan jatuhnya Juliana diterima, tim penyelemat langsung bergeral ke lokasi. Gubernur NTB juga langsung mengupayakan penggunaan helikopter dari Bali Air dan PT AMMAN Mineral, tetapi dikarenakan medan yang sulit dan cuaca yang berubah-ubah, penyelamatan sukar untuk dilakukan.
“Keluarganya sangat memahami sulitnya medan yang dihadapi tin untuk melakukan evakuasi,” jelas Umi Dinda.
Saat Wagub NTB menyampaikan keterangan medianya tampak beberapa karangan bunga di lobi rumah sakit yang dikirimkan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, DPD Astindo, Ketua DPRD NTB, dan Badan Promosi Pariwisata Daerah sebagai ucapan belasungkawa. (Dinas Kominfotik NTB)