Beli Bela Produk, Ikhtiar Bang Zul Retas Kemiskinan di NTB

Lombok Utara-Bangga, menghargai, beli dan bela produk sendiri menjadi kunci utama dan komitmen bersama seluruh warga NTB sebagai salah satu ikhtiar kolektif guna meretas lingkaran kemiskinan, lingkaran setan ketergantungan terhadap produk luar yang sesungguhnya bahan bakunya berasal dari NTB. Bencana Covid-19 menjadi hikmah yang luar biasa bagi NTB untuk menemukan jalannya secara mandiri bahwa ternyata NTB tidak boleh menjadi konsumen dari gempuran produk-produk luar. 

“Kita harus berani memulai dari diri kita sendiri secara mandiri  dan harus menanamkan rasa percaya diri dan bangga menmgggunakan, membela dan menjual produk kita sendiri. Dan Alhamdulilah perjalanan panjang harus dimulai dengan langkah pertama dan saya lihat para Pegawai  Pemprov NTB telah mulai menunjukkan keteladanan,” ungkap Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah, pada Gelar dan  Malam Anugrah Kebudayaan  NTB Gemilang serangkaian HUT NTB ke 64 Senin (12/12) malam di Lapangan Supersemar Tanjung, Lombok Utara.

Bang Zul yang belum lama ini menerima sederet penghargaan nasional juga mencontohkan, dirinya sebagai pimpinan daerah akan ditegur staf pimpinan di lingkup Pemprov NTB, jika tidak menggunakan tenun produk NTB. Ia menyebut sudah tidak selayaknya lagi menjual kain tenun asal NTB ke luar daerah dengan harga murah lalu dijahit dikemas sedemikian rupa dan kemudian dijual kembali ke NTB dengan harga yang jjauh lebih mahal.

“Sekarang kita harus rubah, pasar domestik kita harus menggeliat dan bisa dibuktikan. Sepatu saya ini merupakan buatan local NTB dari Kota Bima. Memamng kalau kita ndak beli ndak ada yang mau beli. Jadi itu yang utama, pertama, dan berani melakukannya,” kata Bang Zul. 

Meski demikian Doktor Ekonomi Industri ini mengaku bangga, bahwa saat ini produk-produk tenun NTB bukan hanya digunakan dan digemari oleh karyawan-karyawati Pemrov NTB,  tapi mereka yang berasal dari Jakarta, Surabaya mulai memesan produk buatan NTB. 

“Jadi mulai dari tenun, sepatu, kopiah semuanya harus bisa diproduksi dari NTB dan kita bangga atas buatan kita sendiri. Kalau semua komoditas ini dengan bangga kita gunakan maka satu saat kita akan mandiri dan kemakmuran dan kesejahteraan bukan imajinisi lagi,” ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut Gubernur megaku bangga seluruh pejabat di NTB menggunakan produk tenun NTB. Bahkan kepada Bupati Lombok Utara H Johan Syamsu  mulai saat ini menginstruksikan kepada Kepala Desa, Camat, Kepala OPD di KLU, untuk mulai bangga menggunakan produk buatan KLU sendiri. 

“Karena kalau bukan kita tak ada yang mau pakai produk KLU itu sendiri. Tapi kalau Bupati telah menunjukkan dengan keteladanan maka jajaran lainnya akan bisa mengikuti.  Adi kalau kita semua bangga menggunakan produk KLU maka kemandirian ekonomi bukan lagi impian tetpi semua bisa kita realisasikan dalam kenyataan,” tandas orang nomor satu di NTB ini.


Bang Zul yang pernah sebagai Ketua BEM UI Jakarta ini juga mengingatkan warga KLU menjual hasil pertanian ke daerah lain lalu kembali membeli hasil pertanian itu dengan harga yang ebih mahal. Berikutnya tidak lagi menjual komoditas dengan lebih murah, namun menggunakan produk dari daerah lain. Namun harus memulainya sejak saat ini untuk bela dan beli produk lokal  NTB.

Gubernur bisa memahami bahwa hal ini bukanlah proses gampang untuk merubah cara berpikir, karena ini butuh waktu. Produk NTB awal-awal digunakan tak percaya diri, namun seiring waktu berjalan menjadi pembiasaan dan bila sudah menjadi budaya, maka budaya bangga terhadap produk lokal itu harus ditaradisikan.

“Oleh karena itu malam pagelaran budaya ini, mudah-mudahan cara berpikir kita, budaya baru harus didesiminasi kepada masyarakat kita banggalah menggunakan pakaian lokal, produk-produk lokal, mkanan-makanan lokal dan pada akhirnya nanti bukan hanya bisa dikonsumsi sediri, namun bisa memenuhi dengan sesak seluruh outlet-outlet bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh duinia. Dan ini menjadi sejarah dan saksi untuk beli dan bela produk NTB,” terangnya.

Bupati Lombok Utara H Johan Syamsu mengaku bangga gelar budaya NTB ini bisa diaksanakan di KLU. Karena setidaknya para pelaku UKM di Lombok Utara bisa meningkatkan ekonominya melalui kegiatan ini. “Berharap agar kegiatan ini bisa membangkitkan ekonomi UMKM di KLU setelah terpuruk pasca gempa dan Covid-19,” ujarnya 

Kadis Dikbud NTB Dr. H Aidy Furqan, M.Pd sebelumnya melaporkan, rangkaian gelar budaya merupakan upaya mempertahankan Indek Pembangunan budaya NTB. Dan NTB saat ini masuk dalam lima besar setelah Yogjakarta, Bali, Jateng dan Bengkulu. 

“Kegiatan ini upaya kita mempertahankan dan meningkatkan indek pembangunan kebudayaan terutama dari sisi ekonomi budaya dan sekaligus kita integrasikan dengan layanan pendidikan kebudayaan menjadi satu sinergitas yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Aidy Furqan. 

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian “Jendela Inspirasi” dari NTB untuk Indonesia sebagai media berbagai informasi pendidikan dan kebudayaan NTB yang baru pertama diinisiasi di Indonesia. (her/wira/geri/Kominfotik).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *