Mataram—Pemerintah Provinsi NTB tak henti-hentinya berikhitiar untuk menekan angka stunting di NTB. Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mengajak seluruh pihak untuk bersama, berkolaborasi dan bersinergi menangani persoalan stunting yang masih ada di beberapa Kabupaten/Kota di NTB.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Acara Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota NTB yang diselenggarakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi NTB di Hotel Golden Palace, Mataram, Selasa (13/12).
“Atas nama Pemprov NTB serta Ketua Tim Percepatan Stunting Provinsi NTB, mengucapkan terimakasih banyak atas kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholders terkait, sehingga penurunan angka stunting di NTB berjalan baik dari waktu ke waktu,” ucapnya.
Berdasarkan rekaman data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sampai dengan tanggal 16 september 2022 dengan inputan mencapai 99,46% menginformasikan angka Stunting di NTB 16,9%.
Menanggapi hal tersebut, Ummi Rohmi panggilan akrabnya, mengungkapkan masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan guna mewujudkan angka stunting yang lebih baik kedepannya.
“Jangan berpuas diri dengan hasil ini, namun tetap melihat kekurangan kita. Masih banyak PR yang harus kita kerjakan, yang harus kita benahi baik itu dari sarana prasarana, SDM (sumber daya manusia) hingga koordinasi yang baik” pesannya.
Ia mengapresiasi langkah-langkah Kabupaten/Kota di NTB yang telah berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan hingga di bawah 10%. Terdapat 2 Kabupaten yang mencapai hal tersebut, Kabupten Sumbawa dengan angka 8,1% dan Kabupaten Sumbawa Barat pada angka 8,7%.
“Mari kita dengarkan inovasi serta terobosan Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat yang mampu menurunkan angka stunting hingga dibawah 10%. Saya yakin dengan kekompakan dan tetap menjaga irama seperti ini kita bisa mampu membuktikan ke pusat bahwasanya NTB bisa menurunkan angka stunting dengan baik,” terangnya.
Senada dengan Wagub, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB Drs H. Syamsul Anam M.PH mengatakan, tren angka stunting yang menurun tak lepas dari kolaborasi dan sinergi semua stakeholders terkait di NTB. Ia menilai semua pihak turut andil yang besar terhadap penurunan angka stunting.
“Alhamdulillah setelah kita semua melakukan kerjasama kita, ternyata stunting di NTB berdasarkan laporan e-PPGBM trennya menurun. Ini adalah data hasil penimbangan kita yang dicatatkan dalam e-PPGBM di posisi bulan Agustus, kita sudah berada di posisi 16 persen koma sekian,” kata Syamsul.
Lanjutnya ia berharap, dalam kegiatan kali ini pihaknya bersama dengan 10 Kabupaten/Kota Se-NTB akan menyiapkan beberapa langkah-langkah guna menurunkan angka stunting dengan optimal dan semaksimal mungkin. (bayu/her/diskominfotikntb).