Lombok Tengah—Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah meresmikan salah satu sentra pengolahan sampah “DDOROCARE” di Desa Sintung, Kec. Pringgarata, Kab. Lombok Tengah pada Selasa, (13/12).
DDOROCARE merupakan sebuah komunitas pemuda yang berasal dari NTB yang fokus bergerak dalam bidang lingkungan untuk melakukan edukasi, pemberdayaan, dan pengelolaan sampah di lokasi wisata sebagai ikhtiar untuk merawat, menjaga, dan mewariskan wisata yang asri dan berkelanjutan, serta mewariskan bumi yang layak huni untuk generasi selanjutnya.
“Teman-teman DDOROCARE ini luar biasa, anak-anak muda yang sangat peduli lingkungan. Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan. Aksi itu tidak dilihat besar kecilnya, karena sekecil apapun dia tetap memberikan dampak selama kita konsisten,” puji Ummi Rohmi, sapaan Wagub.
Menjadi salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan, Pemprov NTB terus berikhtiar untuk menjaga lingkungan, terutama melalui pengolahan sampah yang baik dan benar.
Oleh karenanya, Ummi Rohmi sangat mendukung program-program pengolahan sampah DDOROCARE di Desa Sintung. Ia berharap kedepannya, Desa Sintung dapat menjadi Desa Wisata Kampung Iklim, sehingga para wisatawan yang datang, tidak hanya sekedar menikmati alam Lombok, NTB, tetapi juga belajar tentang pengolahan sampah.
“Alhamdulillah, NTB ini termasuk provinsi yang memiliki komitmen kuat Untuk pembangunan sustainable development. InsyaAllah, dengan kesadaran kita bersama, Desa Sintung menjadi desa wisata kampung iklim, wisatawan datang bukan hanya melihat keindahan alam, tapi sekaligus belajar untuk mengolah sampah dan menjaga lingkungan,” tuturnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Founder DDOROCARE, Muhamad Wahyu Rosadi, bahwa program inisiasi dari DDOROCARE diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Desa Sintung, untuk mendukung terwujudnya Desa Wisata Kampung Iklim.
“Inisiasi-inisiasi ini diharapkan bisa coba diterapkan di masyarakat sehingga permasalahan sampah bisa clear, terutama di desa Sintung yang akan jadi desa wisata. Jadi dengan inisiasi ini, tidak hanya desanya yang maju tapi juga pengelolaan sampahnya,” kata Muhamad Wahyu R.
Senada dengan Muhamad Wahyu, Abdul Aziz, salah satu perwakilan mahasiswa dari 26 kampus di Indonesia, pun berharap dengan adanya inisiasi dari DDOROCARE, Desa Sintung akan menjadi desa wisata yang tidak hanya berfokus terhadap pengadaan fasilitas tetapi juga menawarkan konsep edukasi pariwisata terkait pengolahan sampah.
“Harapan kami dengan segala konsep dan pengemasan yang ada, Dusun Esot, Desa Sintung akan menjadi sebuah desa wisata kampung iklim yang baru, tidak hanya pengadaan fasilitas, tetapi juga menawarkan sebuah daya tarik wisata tentang bagaimana pengelolaan sampah,” ujar Abdul Aziz. (dea/diskominfotikntb)