Rabu, 26 April 2017 | 21:35 WIB| Penulis Dian Thenniarti , Redaktur Juli
Lombok, InfoPublik – Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membuktikan bagaimana kekuatan media sosial sebagai ajang berpromosi dan berbagi informasi mampu mendongkrak pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, masyarakat NTB terus membuat eksis diri, dengan menyebarluaskan beragam bentuk kreativitas yang dimiliki melalui program penyebarluasan informasi berbasis komunitas, bernama Kampung Media.
Pelopor Kampung Media NTB Fairuz Abadi mengungkapkan, kekuatan jurnalisme warga yang tertuang dalam wadah Kampung Media ini terbukti ampuh menjadi magnet untuk mendatangkan turis-turis baik domestik maupun mancanegara, hingga dapat mendongkrak peningkatan perekonomian masyarakat desa.
“Kampung Media mengajarkan banyak hal, betapa cerita dan kabar baik akan menjadi sangat baik. Mengajarkan kita betapa teknologi memang lahir untuk kemaslahatan. Kini kebaikan Kampung Media mulai mengilhami masyarakat NTB meninggalkan budaya bertutur, dan beralih ke budaya menulis,” ujar Fairuz yang ditemui dalam acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Petugas Pengelola Media Center Tentang Jurnalisme Online yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Publik di Lombok, NTB, Rabu (26/4).
Menurut Fairuz, kebaikan dari menulis itulah yang kini dirasakan dari Komunitas Kampung Media dari Ampenan hingga ujung Sape Bima, NTB.
“Setidaknya terdapat 5000-6000 orang aktif mengunjungi website Kampung Media setiap harinya. 68,11 persennya berasal dari luar NTB. 22,11 persen pengunjung Kampung Media berasal dari luar negeri, dan 46 persennya berasal dari dalam negeri, sedangkan sisanya adalah pengunjung dari dalam NTB,” ungkapnya.
Fairuz mengasumsikan, bila satu komunitas terdiri atas 30 orang berkunjung ke NTB dan masing-masing aktif secara ekonomi sebesar Rp150.000 maka masyarakat desa yang dikunjungi bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp45 juta per bulan.
“Bayangkan jika jumlah komunitas yang melakukan kunjungan ke desa-desa di NTB jumlahnya ratusan, maka pendapatan masyarakat desa per bulannya bisa mencapai angka ratusan juta rupiah. Inilah kontribusi ekonomi wisata yang mampu disumbang Kampung Media,” ujarnya.
Sebagai program unggulan milik Pemprov NTB, hingga kini, komunitas Kampung Media kian bertambah dan tercatat sudah lebih dari 112 komunitas. Itu pula sebabnya, pada 29 Januari 2014, Kampung Media diluncurkan menjadi portal terbuka. Tidak lagi menjadi hanya milik para komunitas (http://kampung-media.com/)
Menurutnya, dengan berubah menjadi portal terbuka, harapannya akan terus mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut menyebarluaskan informasi, utamanya informasi terkait berbagai potensi daerah yang ada di NTB.
Sebagai informasi, Kampung Media lahir pada 17 Desember 2008 di saat usia emas NTB. Apresiasi positif datang dari berbagai kalangan. Yang terbaru, program ini masuk sebagai Nine Top Inovasi Daerah dalam bidang pelayanan publik dari pemerintah pusat. Penghargaan untuk Kampung Media itu, diterima langsung Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi dari Wakil Presiden Boediono.
Pada 5 Desember 2011 lalu, Kampung Media juga berhasil meraih penghargaan USO Award atau Universal Service Obligation Award, sebuah penghargaan bidang pelayanan umum sebagai media dengan ide kreatif terbaik dalam upaya penyebarluasan informasi di NTB. Selain itu, AIPD (The Australia Partnership for Decentralization) menilai Kampung Media sebagai The Best Practice pengembangan konten media yang bisa disebarkan ke daerah lain.