Kota Bima – Pada tahun 2024 ini, Balai Besar POM (BBPOM) di Mataram telah menetapkan Kota Bima sebagai wilayah yang akan di-intervensi 3 Program Prioritas Nasional (Pro-PN) Keamanan Pangan BPOM RI. Seperti yang disampaikan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH. mewakili Pj. Walikota Bima saat membuka kegiatan Advokasi Program Prioritas Nasional (Pro-PN) Keamanan Pangan Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Sekolah dengan PJAS Aman Tahun 2024 di Marina Iin Hotel Kota Bima, Senin (05/02/2024) pagi.
“Intervensi 3 program nasional BBPOM di Mataram di Kota Bima meliputi kelurahan Manggemaci, Kelurahan Dara, Kelurahan Lewirato, UPTD Pasar Amahami serta 12 sekolah di Kota Bima dari berbagai tingkatan. Terima kasih dan saya apresiasi atas dukungan BBPOM di Mataram dalam mengawal mutu keamanan pangan bagi masyarakat Kota Bima,” ucap Sekda Kota Bima.
Disampaikan oleh Sekda bahwa pangan memiliki peran strategis menyangkut aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional dan daya saing bangsa. Pangan yang aman merupakan hak bagi masyarakat yang dijamin dalam UUD 1945. Tentunya, untuk mewujudkan ketersediaan pangan yang aman, bermutu dan bergizi merupakan tanggung jawab bersama dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan masyarakat.
“Program intervensi keamanan pangan ini begitu penting dan besar manfaatnya bagi masyarakat Kota Bima terutama dalam mendukung derajat kesehatan masyarakat, termasuk sebagai upaya penanganan stunting yang memerlukan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.Pemerintah Kota Bima mendukung penuh program ini dengan harapan akan ada perwakilan Kelurahan, Sekolah dan Pasar dari Kota Bima yang akan menorehkan prestasi sebagai juara dalam lomba tingkat Nasional yang diselenggarakan BPOM Pusat. ”, terang Sekda penuh harap.
Permasalahan Keamanan Pangan yang masih sering terjadi di masyarakat, antara lain ialah masih ditemukan pangan mengandung bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, dan Rhodamin B, terjadinya kasus keracunan pangan akibat cemaran mikroba karena hygiene dan sanitasi yang buruk, pengunaan bahan tambahan pangan seperti pemanis dan pengawet yang melebihi batas, ataupun pangan kedaluarsa. Tentunya jika pangan tersebut dikonsumsi dapat beresiko terhadap kesehatan.
“Aspek strategis pangan terkait kesehatan, ekonomi, dan ketahanan nasional harus menjadi perhatian bersama. Pangan yang aman, bermutu dan bergizi sangat mendukung daya saing generasi penerus untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045”, ujarnya.
Kegiatan Advokasi Program Prioritas Nasional (Pro-PN) Keamanan Pangan Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Sekolah dengan PJAS Aman Tahun 2024 digelar dalam rangka mensosialisasikan dan penggalangan dukungan komitmen Pemerintah Daerah terhadap program Keamanan Pangan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BBPOM di Mataram bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Koordinator Kelompok Substansi Peningkatan Peran Pemerintah Daerah di Bidang Pangan Olahan BPOM RI, Ruki Fanaike yang sekaligus sebagai salah satu Narasumber.
Turut hadir pada kegiatan tersebut ialah Kepala BBPOM di Mataram, OPD di lingkup Kota Bima, Kepala Loka POM di Bima, Kemenag Kota Bima, TP PKK, Camat Mpunda dan Camat Rasanae Barat, Lurah Manggemaci, Lurah Dara, Lurah Lewirato, Kepala Pasar Amahami, serta para Kepala Sekolah yang menjadi sasaran Intervensi Kemanan Pangan tahun 2024.
Dalam kata sambutannya Kepala BBPOM di Mataram Yosef Dwi Irwan menyampaikan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap individu dan dijamin dalam UUD 1945. Tentunya untuk mewujudkan ketersediaan pangan yang aman dan bermutu Badan POM tidak bisa bekerja sendiri/single player, karena masalah keamanan pangan merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai suatu bangsa. Perlu ada upaya kolaboratif bersama seluruh pemangku kepentingan, yang salah satunya melalui intervensi Keamanan Pangan terpadu dan berbasis komunitas.
“Kegiatan Pro PN Keamanan Pangan yang akan dilaksanakan juga sejalan dengan Inpres No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di mana dilakukan upaya untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas sampai ke level keluarga”, jelas Yosef.
Program ini juga, sambungnya, mendukung upaya pengentasan stunting melalui pemberdaayan komunitas remaja putri dan ibu rumah tangga serta menggerakan ekonomi kerakyatan melalui intervensi kepada UMKM pangan. Masalah Keamanan Pangan jika tidak ditangani maka dapat berdampak pada aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional dan daya saing bangsa, tentu menjadi kewajiban kita bersama, terutama Pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang aman, bermutu dan bergizi.
“Saya yakin dengan komitmen yang ditujukan oleh Bapak Pj Walikota, Bapak Sekda dan OPD yang hadir, 3 program Keamanan Pangan ini akan terus berkelanjutan dan direplikasikan di Kelurahan, Pasar dan Sekolah lain di wilayah Kota Bima, yang tentunya akan meningkatkan akses keamanan pangan, meningkatkan ekonomi keluarga berbasis kearifan lokal serta mampu mengembangkan produk pangan unggulan daerah berbasis keamanan pangan”, pungkas Yosef sembari menutup sambutannya.
Pada kesempatan itu pula, dllakukan penyerahan Rapid Test Kit oleh Kepala BBPOM di Mataram kepada Lurah Manggemaci, Lurah Dara, Lurah Lewirato, dan Kepala Pasar Amahami. Rapid Test Kit tersebut nantinya dapat dimanfaatkan para Kader Keamanan Pangan untuk uji cepat deteksi bahan berbahaya dalam pangan.
Selain itu, kegiatan Advokasi Pro-PN Keamanan Pangan juga dilaksanakan penandatangan Komitmen Bersama antara Pj. Walikota Kota Bima yang diwakili Sekda Kota Bima, Kepala BBPOM di Mataram, Kepala OPD dan para Lurah yang wilayahnya menjadi lokus intervensi program Pro PN. Hal ini terkait implementasi dan keberlanjutan program serta replikasi program.