Mataram, Diskominfotik NTB – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hassanuddin menerima audiensi dari Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram beserta jajaran yang berlangsung di Ruang Kerja Pendopo Gubernur NTB, Selasa (27/08).
Pj. Gubernur Hasanuddin menyampaikan terima kasih kepada BPOM yang telah mengawal keamanan obat dan makanan di NTB. Ia juga berpesan agar edukasi kepada masyarakat terus digencarkan, salah satunya melalui media sosial.
“Kami sangat berterima kasih atas upaya BBPOM dalam menjaga keamanan pangan dan obat-obatan di daerah ini. Edukasi ini harus terus ditingkatkan agar masyarakat kita semakin sadar dan berhati-hati dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Ia berharap agar dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar instansi terkait dalam mewujudkan NTB sebagai daerah yang sehat dan sejahtera.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menyampaikan bahwa obat dan makanan memiliki peran penting dan strategis dalam aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional, dan daya saing bangsa. Untuk mewujudkan ketersediaan obat dan makanan yang aman, bermutu, dan bergizi, Badan POM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungannya dalam tugas-tugas Badan POM. Semoga kolaborasi dan sinergi ini semakin solid ke depannya,” ungkap Yosef.
Yosef juga menjelaskan bahwa UPT Badan POM di NTB terdiri dari dua unit, yaitu Balai Besar POM di Mataram dan Loka POM di Kabupaten Bima, yang menjalankan fungsi pengawasan, perizinan, pemberdayaan masyarakat, sampling, pengujian, serta penindakan.
Yosef juga menyoroti inovasi “Gemilang Pro UMKM” yang berhasil masuk sebagai salah satu dari lima inovasi terbaik dalam Kluster Lembaga pada Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (PKRI) 2024 oleh KemenPAN RB. Inovasi ini memberikan berbagai insentif kepada UMKM, seperti pendampingan hingga terbitnya izin edar, pengujian gratis, dan diskon 50% PNBP.
“Gemilang Pro UMKM telah secara signifikan meningkatkan jumlah Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan, omzet, mitra distribusi, serta serapan tenaga kerja,” jelas Yosef.
Beberapa permasalahan yang masih menjadi perhatian di NTB, antara lain penggunaan kerupuk mengandung boraks, penjualan antibiotik tanpa resep dokter, serta peredaran obat-obatan tertentu seperti Tramadol, Trihexyphenidil, dan Dextromethorphan. BPOM juga telah menjalin kerja sama dengan Tim PKK dan Gerakan Pramuka, serta meresmikan SAKA POM pada Desember 2023 untuk mendukung pengawasan obat dan makanan.
Di akhir audiensi, Yosef menyatakan kesiapan BBPOM di Mataram untuk mendukung program-program Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Hasanuddin.
“Kami ingin keberadaan BBPOM di Mataram benar-benar dirasakan oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya dalam mengawal mutu, keamanan obat dan makanan, serta daya saing pelaku usaha, khususnya UMKM,” tutup Yosef. (diskominfotikntb)