Mataram – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Kota Mataram, berkolaborasi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penerapan Aplikasi SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi), Wilayah Pembinaan Direktorat Kearsipan Daerah I, yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara Dan Papua, yang diikuti oleh 1.300 orang peserta dan akan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 3 sampai 4 September 2024, di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.
Dalam sambutannya, Sekretaris Utama ANRI, Rini Agustiani menekankan pentingnya Rakor ini sebagai langkah strategis dalam pengelolaan arsip yang efisien dan terintegrasi, seiring dengan perkembangan teknologi informasi.
“Pengelolaan arsip dituntut untuk bertransformasi ke arah digital melalui implementasi Aplikasi SRIKANDI. Aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kemudahan dalam proses administrasi pemerintah serta akses terhadap arsip”. Ujarnya.
Rini juga menyampaikan harapannya agar Aplikasi SRIKANDI dapat mendukung layanan publik yang lebih baik dan memudahkan komunikasi kedinasan, menjadikan Kota Mataram sebagai kota yang berbasis teknologi. Ia juga mendorong seluruh pimpinan daerah untuk terus mendukung dan mengimplementasikan aplikasi ini guna mencapai tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.
Selain itu, Rini menegaskan bahwa, pentingnya sinkronisasi urusan kearsipan antara pemerintah pusat dan daerah sebagai elemen kunci dalam memastikan setiap daerah mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab kearsipan dengan optimal.
“Arsip bukan sekadar dokumen administratif, tetapi juga bagian dari warisan budaya bangsa yang berperan penting dalam menjaga dan melestarikan memori kolektif bangsa”. Tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, selaku tuan rumah, Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, menyampaikan rasa bangga Kota Mataram menjadi Pemerintah Daerah pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melaksanakan Live Aplikasi SRIKANDI sejak 7 Desember 2022.
“Implementasi ini telah memberikan dampak signifikan, salah satunya peningkatan skor Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari 3 menjadi 4”. Ungkapnya yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Lebih lanjut H Mohan Roliskana mengatakan, Kota Mataram, sebagai ibu kota Provinsi NTB dengan luas wilayah hanya 61,30 km², memiliki dinamika dan kompleksitas yang sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
“Kolaborasi dengan ANRI merupakan bentuk dukungan kami dalam menciptakan kota masa depan yang berbasis teknologi, inklusif, dan terbuka”. Tegas H Mohan Roliskana
Walikota Mataram mengungkapkan bahwa Kota Mataram telah mengimplementasikan ratusan layanan SPBE yang mencakup berbagai aspek pemerintahan.
“Layanan-layanan ini terbagi dalam puluhan indikator, seperti pengelolaan arsip dinamis melalui program SRIKANDI, pengelolaan barang milik negara dan daerah melalui Aplikasi SIMDA BMD, serta pemantauan kinerja pegawai secara real-time melalui aplikasi E-Kinerja dan Presensi Online”. Jelasnya.
Selain itu, Walikota Mataram, H Mohan Roliskana mengatakan, perkembangan dalam hal kearsipan dinamis juga menunjukkan peningkatan yang konsisten. Pada indikator 37 tentang kearsipan dinamis dalam aplikasi SRIKANDI, Kota Mataram mendapatkan nilai 3 pada tahun 2022.
Nilai ini meningkat menjadi 4 pada tahun 2023 dan terus membaik dengan perolehan nilai 5 pada tahun 2024, yang saat ini juga masih menunggu hasil evaluasi dari pusat.
”Pencapaian ini mencerminkan komitmen Kota Mataram dalam memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis elektronik yang transparan, efisien, dan akuntabel”. Pungkasnya
Diakhir pemyampainnya, H Mohan Roliskana berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya digitalisasi arsip dalam sebagai pilar utama dalam pengembangan Smart City dan Smart Goverment.
”Saya berharap, melalui Rakor ini, akan tercipta pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya digitalisasi arsip, yang tidak hanya menunjang nilai Reformasi Birokrasi tetapi juga menjadi pilar utama dalam pengembangan Smart City dan Smart Government di berbagai wilayah”. Tutup H Mohan Roliskana.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Kearsipan Daerah I, Bupati Luwu Timur, Wakil Bupati Mamuju Tengah, Sekda Provinsi NTB, jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Dinas Komunikasid dan Informatika, Kepala Dinas Kearpsipan dan Perpustakaan serta Kepala Bappeda masing-masing wilayah. (TK[1]Diskominfo)