Mataram: Perkembangan budaya manusia yang semakin maju serta pemikiran yang terus berkembang pesat telah membawa perubahan dan kemudahan bagi umat manusia untuk melakukan segala aktivitas budidaya dan pembuatan barang dan jasa. Beberapa pemikiran umat manusia telah diwujudkan melalui perkembangan teknologi yang sekarang dapat dinikmati dari masa ke masa.
A. Revolusi Industri
1. Industri 1.0
Awal revolusi industri, terjadi di Inggris sejak ditemukan mesin uap untuk produksi barang terutama mesin pemintal untuk menjadi kain. Revolusi industri ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang akhirnya meningkatkan pengangguran. Akibatnya terjadi demonstrasi yang sangat luas, protes kepada pemerintah, dan perusahaan yang mengandalkan tenaga mesin berbasis tenaga uap. Revolusi industri meluas hingga Perancis dan negara-negara eropa lainnya.
2. Industri 2.0
Revolusi industri 2.0 berlangsung sejak ditemukannya tenaga listrik menggantikan tenaga uap yang cenderung semakin efisien. Ditemukannya tenaga listrik menggantikan mesin uap juga dibarengi dengan perubahan proses produksi lini produksi/assembly line (conveyor belt) yaitu semacam ban berjalan dengan tenaga angkut yang semakin sedikit. Efisiensi dan efektifitas menjadi ciri pada industri 2.0 karena kebutuhan tenaga kerja yang semakin sedikit dan biaya bahan bakar yang semakin rendah. Banyak perusahaan yang tidak mampu penyesuaian, pada akhirnya gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
3. Industri 3.0
Revolusi industri 3.0 disebut juga sebagai Revolusi Digital, yang ditandai oleh lahirnya teknologi komputasi yaitu ditemukannya komputer, semi konduktor, microchip. Komputer sebagai otak dari mesin dan tangan robot. Komputer pertama pada dasarnya tercipta untuk menyusun strategi perang melawan Jerman pada perang dunia II dengan besaran kurang lebih 1 kamar 5 x 5 meter. Era industri 3.0 terbentuk sejak dimulainya otomatisasi yang hanya menggunakan sedikit karyawan dan lebih mengutamakan penggunaan robot.
4. Industri 4.0
Industri 4.0 dimulai di Hannover, Jerman 2011 sejak ditemukannya internet, smartphone yang koneksinya ke big data, Cloud Computing, Machine Learning. Dalam revolusi industri 4.0 telah dapat dilakukan komunikasi dan transaksi tanpa dilakukan temu atau tatap muka secara langsung. Revolusi industri 4.0 juga telah memudahkan pada system operasi produksi yaitu dengan memanfaatkan jaringan internet.
5. Industri 5.0
Kebangkitan society terjadi di Jepang. Konsep industri yang ingin memfokuskan pada kombinasi pemberdayaan manusia, teknologi dan data secara terintegrasi. Teknologi ini biasa disebut dengan artificial intelegent (AI) yang memudahkan manusia untuk interaksi sosial secara tidak langsung.
B. Fakta Industri 4.0
1. Pekerjaan
Indonesia butuh jutaan pekerja digital mendukung perekonomian pada 2025 karena diperhitungkan sudah mencapai bonus demografi. Bonus demografi terlihat apabila jumlah penduduk usia produktif (16-64 tahun) yang sudah jauh lebih besar dari usia nonproduktif. Bonus demografi antara lain ditunjukan oleh dependency ratio yang sudah mencapai <50% atau jumlah penduduk usia produktif yang sudah mencapai dua kali lipat penduduk nonproduktif.
2. Masyarakat
Dunia digital sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat dengan memanfaatkan internet sebagai basis. Semua dalam satu genggaman, bisnis berubah dari B2B (business to business) menjadi B2C (market place) belum lagi metaverse yang memudahkan aktivitas dan transaksi.
3. Media
Koran diprediksi akan hilang, popularitas TV menurun, digantikan dengan aplikasi smartphone, Netflix, youtube, streaming, dll. Kemajuan teknologi telah mengalahkan berbagai media lama, bahkan tidak lagi menjadikan menu utama dalam kehidupan sehari-hari.
4. Finansial
Layanan e-banking, e-wallet, market stock, semua bisa beli reksadana, atau saham dengan memulai kecil. Nilai mata uang tidak lagi dalam bentuk fisik uang tetapi sudah berubah dengan munculnya berbagai aplikasi keuangan seperti dana, paylatter, dan berbagai e money. Bahkan kini telah banyak dalam bentuk crypto.
C. Bisnis Digital
Revolusi 4.0 telah banyak memberi kemajuan dan kemudahan umat manusia dalam melakukan transaksi. Banyak alasan yang menyebabkan bisnis mengharuskan beralih digital, antara lain :
• Semua pelaku bisnis memulai dari start yang sama, tak ada yang benar- benar yang merajai, bahkan bisnis yang sudah berkembang maju harus beradaptasi dengan memulai pada titik yang sama,
• 2007-2010, menurunnya penjualan raksasa ponsel Nokia dengan OS Symbyan, dengan munculnya iOS Iphone dan OS Android Google. Ponsel Nokia yang cenderung tidak mau berubah dan beradaptasi dengan perubahan, mulai ditinggalkan sehingga semakin goyah,
• 2015 muncul aplikasi Ojek Online, menghancurkan transportasi taxi dan transportasi umum lainnya. Uber, Gojek, dan Grab mulai dikenal masyarakat dan mulai mendesak keberadaan transportasi lainnya.
• Retail Mall mulai bergeser ke e-commerse atau kerjasama dengan market place yang merajai e- commerse.
• Istilah youtube, endorse, influencer, konten mulai marak dan menjadi lahan baru untuk menghasilkan income melalui ads.
• Startup baru bermunculan di market place dari berbagai usaha mulai dari makanan, pakaian sampai elektronik.
D. Korelasi dengan Industri 4.0
Hubungan bisnis digital dengan industri 4.0 sangat erat, karena bisnis digital pada dasarnya memanfaatkan teknologi yang tersedia pada industri 4.0. Hubungan dalam bisnis digital adalah :
• Transaksi cepat dengan perkiraan waktu serta model kirim
• Tampilan desain produk yang menarik guna menarik minat pelanggan
• Disertai pengalaman pelanggan (testimoni) untuk perbaikan produk dan menarik pelanggan lain
• Siapapun bisa melihat dan atau layanan yang ditawarkanmenilai produk
• Transaksi dilakukan secara terbuka, dan jelas menyangkut pembayaran, harga dan rincian
E. Pembelajaran Bisnis Digital
Pembelajaran bisnis digital memerlukan beberapa dukungan yang kuat agar bisnis dapat berjalan sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu :
1. Akuntai bisnis,
2. Enterprise Resource Planning (ERP) yaitu alur kerja dan proses informasi
3. Proses kerja manufaktur
4. Manajemen, Manajerial mulai dari project sampai pemasaran
5. Desain komunikasi social, desain grafis, komunikasi desain, fotografi & video, content writter
6. Mindset thinking, Mindset terkait inovasi dan alur start up bisnis
Persiapan bisnis digital, antara lain :
1. Podcast, menggunakan alat kamera, diskusi, belajar berbicara di depan kamera dan pengembangan wawasan sehingga podcast akan lebih menarik,
2. Mini Studio, yang digunakan untuk fotografi dan videografi untuk pembuatan konten in house dan produk yang menarik
3. Pemrograman, keterpaduan dalam pembuatan aplikasi yang diperlukan
4. Simulasi ERP, untuk mempelajari konsep dan alur ERP
5. Inkubator Bisnis, untuk presentasi startup bisnis disertai tempat meeting dan galery produk
Berkenaan dengan tuntutan perubahan yang mengarah pada bisnis digital, maka Dinas Koperasi UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini, menyiapkan kebutuhan-kebutuhan UKM melalui revitalisasi PLUT secara besar-besaran serta penyediaan peralatan yang mendukung transformasi digitalisasi bisnis. Harapannya adalah tidak ada lagi hambatan bagi UKM untuk bertransformasi dalam digitalisasi bisnis karena dapat memanfaatkan peralatan yang diperlukan di PLUT dalam bentuk incubator. ( Andi Pramaria – Widyaiswara Ahli Utama – Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi-UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat)