Mataram – Pameran Eksistensi dan Nilai Budaya Alat Rumah Tangga Masyarakat tidak hanya upaya mencintai warisan budaya, namun pelajaran dari kearifan lokal bagi masa depan.
“Kearifan lokal adalah aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan dan belajar pada hal-hal masa silam. Bukan sesuatu yang berlebihan tapi justru penting”, ujar Penjabat Gubernur Hassanudin saat membuka pameran temporer alat rumah tangga peninggalan masyarakat Nusa Tenggara Barat di Museum Negeri Mataram (13/12/2024).
Ditambahkannya, kearifan lokal dari alat rumah tangga tradisional malah menjadi bagian otokritik pada kepedulian lingkungan yang saat ini banyak menggunakan bahan modern seperti plastik sehingga penggunaannya harus mulai dikurangi. Dengan alternatif alat rumah tangga ramah lingkungan, mengingat limbah mikroplastik yang merusak lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Aidy Furqon, M.Pd menjelaskan, Indeks Pemajuan Kebudayaan NTB, berada pada posisi kelima nasional. Salah satu indikatornya, jumlah anak usia 10 tahun menyaksikan gelar seni dan budaya. Pengunjung Museum Negeri NTB yang dibuka sejak 1982 itu, terus naik setiap tahun pengunjungnya. Dengan pendapatan meningkat 152 persen dari target PAD tahun kemarin.
Museum Negeri NTB dipercaya pula mengikuti pameran internasional bertema serupa di Jeddah, Arab Saudi dalam waktu dekat. Kegiatan pembukaan pameran temporer yang akan berlangsung sampai 13 Februari mendatang, rencananya dihadiri Ketua Dewan Kebudayaan, para Kepala OPD, Pelajar dan unsur masyarakat.
Adapun Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, SH, MH mengatakan terdapat 110 koleksi peralatan rumah tangga dari tiga suku di NTB yang dipamerkan dengan kearifan masa lampau yang terbuat dari bahan organik seperti Kayu, Bambu dan Tanah Lempung serta Logam. Tema penyajian pameran terbagi dari awal mula (temuan arkeologi) alat rumahtangga, jenis dan makna dalam budaya, sebagai hiasan, alat penyajian, alat upacara dan filosofinya. (jmy/dyd/kominfotikntb)