Kabupaten Bima – Satu unit mobil Nissan X – Trail plat merah dengan Nomor Polisi DR 125 yang ditumpangi rombongan Sub Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerukunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB terkena lemparan batu massa unjuk rasa saat melewati Kantor Bupati Bima, Kamis (18/11) Siang. Akibatnya, kaca belakang dan kaca samping kanan belakang hancur dilempari batu. Di beberapa bagian mobil pun tampak penyok terkena lemparan batu.
Keterangan Muhammad Salim, S.Ag, M.Pd, Kepala Sub Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerukunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB saat dikonfirmasi by phone menuturkan bahwa ada kegiatan Pembinaan FKUB dan Monev (Monitoring dan Evaluasi) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di pulau Sumbawa dimulai dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga ke Bima.
“Yang di mobil ada 4 orang staff saya yang melanjutkan perjalanan ke Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Saya sendiri hanya sampai Sumbawa dan kembali lagi ke Lombok dikarenakan saya harus mempersiapkan keberangkatan ke Manado. Sehingga tidak memungkinkan saya ikut ke Dompu dan Bima. Teman-teman pun menyarankan saya untuk balik. Dan 4 orang staff saya akhirnya melanjutkan perjalanan ke Dompu dan Bima”, ungkapnya.
Ketika rombongan tiba di jalan raya depan Kantor Bupati Bima, tak dinyana sedang berlangsung aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bima. Massa aksi melempar sejumlah kendaraan yang sedang melintas depan Kantor Bupati Bima dengan menggunakan batu. Mobil rombongan Kanwil pun kena imbasnya.
“Tapi semuanya selamat, meskipun ada satu orang anggota perempuan yang pingsan dan trauma melihat kejadian itu. Begitu saya dapat info langsung saya koordinasi ke pihak Kemenag Kabupaten Bima dan Kota Bima untuk segera mengatasi masalah tersebut”, terang Kasubbag menutup keterangan.
Ribuan warga dari 9 desa di Kecamatan Belo yang tergabung dalam Petani Bawang Kecamatan Belo menggelar aksi unjuk rasa atas anjloknya harga bawang dan naiknya harga pupuk serta obat-obatan yang tak sesuai dengan harga het.
Sempat terjadi kerusuhan karena warga mencoba menerobos masuk Kantor Bupati dan menyebabkan pagar kantor rusak dan sejumlah kaca kantor pecah. Kerusuhan terjadi karena warga merasa kesal, Bupati Bima tidak mau menemui massa aksi. Aksi dilakukan mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.30 wita. Aksi berakhir setelah Bupati Bima menemui massa aksi dan melakukan dialog serta mencarikan solusi. Kerusuhan dapat diredakan aparat kepolisian dan massa aksi pulang dengan tertib. (NR)