Mataram – Polda NTB melalui Biro Sumber Daya Manusia mulai melakukan sosialisasi Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Anggaran 2022. Formasi Rim Terpadu antara lain melalui jalur Akademi Kepolisian (Akpol), Jalur Bintara Polisi (PTU, BA TI, BA Perawat, BA Bidan) serta jalur Tamtama Brimob dan Tamtama Pol Air. Demikian yang dijelaskan oleh Kasubbag Rohjashor Biro SDM Polda NTB Kompol Abdurrahman, S.Pd.
Pihaknya turun langsung ke sekolah-sekolah di Provinsi NTB untuk memberikan materi terkait tahapan seleksi penerimaan anggota Polri. Dikatakannya, prinsip penerimaan Polri ada 4 yang disingkat BETAH. BETAH adalah Bersih (Tidak ada celah sama sekali bagi panitia, pejabat, calo, keluarga calon untuk KKN), Transparan (Semua tahapan rekrutmen dan seleksi dilaksanakan secara terbuka: tidak ada intervensi dan investasi dengan pengawasan internal maupun eksternal), Akuntabel (Pelaksanaan dan hasil rekrutmen dan seleksi dapat dipertanggung jawabkan secara vertikal maupun horizontal kepada pimpinan polri, pemerintah, publik, pengamat, orang tua calon), dan Humanis (Memperlakukan/ Menghargai hak-hak calon peserta secara manusiawi).
Untuk urutan tahapan seleksi sebagai berikut:
- Pendaftaran secara online melalui https://penerimaan.polri.go.id/
- Rikmin Awal
- Pemeriksaan Kesehatan tahap 1
- CAT Psikologi
- CAT Akademik
- Uji Kesamaptaan Jasmani dan Anthropometri
- Tes kompetensi keahlian (TKK) Bakomsus
- Pemeriksaan Kesehatan tahap 2
- PMK (Penelusuran mental kepribadian) dan Tes psikologi tahap 2
- Rikmin Akhir
- Sidang lulus akhir, penetapan kuota didik.
Pada tahapan Rikmin Awal, ada materi yang harus disiapkan adalah:
- Verifikasi/Pemberian nomor peserta dengan membawa bukti pendaftaran online pada website https://penerimaan.polri.go.id/
- Ukur tinggi badan/Berat badan sesuai ketentuan
- Akte kelahiran
- KTP dan KK
- Ijazah/STTB dan SKHU SD, SMP, SMA
- D-III atau S1
- Surat Keterangan dari BAN PT (Akreditasi minimal B)
- SKCK
- Pas foto berwarna ukuran 4×6 sebanyak 12 lembar
Setelah tahapan kelengkapan berkas, calon harus melakukan Pemeriksaan Kesehatan tahap 1 yang meliputi:
- Ukur tinggi badan/Berat badan dan tensi
- THT, Mata (Buta warna, kemampuan baca huruf)
- Gigi, kulit (tato, cacat, panu/kurap, tindik)
- Varises, Hemoroid/Ambein
- Kelainan lain
- Virginitas (Hymen), Keputihan (Uji kehamilan)
Selanjutnya CAT Psikologi yang dilaksanakan menggunakan Computer Assissted Test sehingga nilai yang diperoleh dapat langsung dilihat setelah selesai melaksanakan tes. Aspek CAT Psikologi yang diuji, yakni:
- Kecerdasan umum (Kemampuan analisa, Abstrak, Verbal, Organisir)
- Stabilitas emosi
- Prososial
- Pengendalian diri
- Penyesuain diri
- Loyalitas
- Kepercayaan diri (Ketelitian kerja, Kecepatan kerja, Ketahanan kerja).
Uji CAT Akademik adalah soal dibuat oleh Pusdiknas dengan menggunakan standar kurikulum nasional, bentuk soal pilihan ganda, mata ujian Bintara ada 3 (Pengetahuan umum, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia), mata ujian Bakomsus ada 3 (Pengetahuan umum, Keterampilan dan Perilaku, Bahasa Indonesia), mata ujian Akpol ada 3 (Matematika, Pengetahuan umum, Bahasa Indonesia), pelaksanaan Uji CAT Akademik dengan menggunakan sistem CAT dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal, hasil tes akan muncul secara otomatis setelah selesai mengerjakan soal.
Kemudian calon harus mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap 2. Adapun aspek yang diperiksa meliputi:
- Darah (Trombosit, Eritrosit, HBSAG, dan yang lainnya)
- Urine (Untuk mengetahui kondisi ginjal)
- EKG (Kondisi jantung istirahat/ Non beban)
- Rontgen (Untuk melihat paru-paru)
- Cek narkoba, HIV dengan cara pemeriksaan melalui urine dan darah
Peserta seleksi harus melewati Uji Kesamaptaan Jasmani yang terdiri dari: lari 12 menit, Pull-up dan Chining, Shit up, Push-up, Shuttle Run (3×10 m), dan Renang.
Selanjutnya pemeriksaan Antropometri meliputi: postur tubuh, tipe tubuh, dan 18 aspek kelainan tubuh, sikap, cara jalan serta kelainan lain yang menonjol.
Ada juga Tes PMK (Penelusuran mental kepribadian) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami ideologi dan berpikir secara jujur, terbuka dan logis. Kemampuan berkomunikasi akan menjadi acuan lain dalam menilai seseorang. Sementara Tes Psikologi tahap 2 bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kepribadian seseorang melalui wawancara psikologi. Wawancara ini akan melibatkan Psikolog. Hal ini untuk mengetahui dan memahami apakah ada gangguan psikis pada peserta seleksi.
“Ada 3 aplikasi pendukung RIM Polri adalah WBS SDM Polri (Aplikasi untuk pelaporan apabila terjadi penyimpangan selama tahapan seleksi), C&C SDM Polri (Aplikasi untuk monitoring nilai peserta selama tahapan seleksi), dan SILAK-PAK (Aplikasi survey kepuasan peserta selama pelaksanaan seleksi). Waspada dan jangan pernah percaya kepada calo, penipu, dan pemeras”, pungkas Kasubbag yang merupakan putra asli Bima ini. (NR)