Kediri – Ditengah pandemic Covid-19, Kerajinan Tangan di Desa Lelede Kecamatan Kediri Lombok Barat NTB ini, malah semakin berkembang, dengan mengirimkan berkotainer barang kerajinan yang menyasar pasar Amerika Serikat.
Safni, selaku pengawas Kerajinan yang memanfaatkan pelepah kelapa ini mengatakan, produk sederhana ini ternyata memikat minat warga Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan Dekorasi unik disana, Senin (22/3/2021).
“Sempat sepi, bukan karena sepi permintaan, namun pada awal masa pandemic cenderung terkendala keterlambatan dalam pengiriman, saat itu terjadi penutupan pengiriman,” pungkasnya.
Menurutnya, pemilik usaha ini mempertahankan usahanya ditengah masa pandemic saat ini, karena dengan berbagai pertimbangan, dimana memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.
“Ini dikhawatirkan mempengaruhi perkenomian Masyarakat sekitar, termasuk kelangsungan usaha penyedia bahan baku, yang telah bergantung dengan usaha ini selama 11 tahun lebih,” imbuhnya.
Seiring dengan berjalankannya waktu, dengan dibukanya kembali pengiriman barang, maka produksi kembali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Caranya, dengan tetap membangun kemitraan yang baik bersama costumer, serta tidak mengurangi kualitas dari hasil kerajinan tangan tersebut,” ucapnya.
Adapun produk kerajinan yang dihasilkan sebanyak 5 jenis, dan pengiriman dilakukan setiap dua bulan sebanyak satu container.
“Tujuan utama menyasar pasar Amerika Serikat, dan saat ini sedang berupaya untuk memasuki Pasar Eropa,” bebernya.
Terkait permintaan, tidak terjadi penurunan bahkan sampai saat ini masih kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar, hanya saja kadang terkendala dalam ketersediaan bahan baku, dimana cuaca sangat mempengaruhi.
“Terutama saat cuaca kurang mendukung, dimana saat musim penghujan dan cuaca buruk, penyedia kesulitan memenuhi ketersediaan bahan baku,” ujarnya.
Saat ini dalam memenuhi material pelepah kelapa, masih mengambil dari di Luar Daerah, karena Desa Lelede masih belum bisa memenuhi kebutuhan bahan mentah untuk kerajinan ini.
“Material berupa pelepah Kelapa, yang kita kumpulkan dari pengepul dari Lombok Utara hingga di Lombok Timur,” imbuhnya.
Safni mengaku, dukungan penuh diberikan dari Pemerintah Desa Lelede, bersama Bhbainkamtibmas dan Babinsa, terutama dalam pendampingan selama masa pandemic ini.
“Perhatian ini diberikan oleh Desa Lelede, untuk memenuhi tuntutan dari costumer terkait keselamatan pekerja ditengah pandemic, seperti diketahui bahwa Amerika Serikat sangat berhati-hati dalam menerima pesanan ditengah pandemi,” jelasnya.
Keterlibatan costumer dalam melakukan pengawasan keselamatan, safni mengaku bahwa costumer ingin memastikan barang yang diterima benar-benar bebas dari kontaminasi covid-19. Menyikapi ini, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, SIK melalui Kasubbag Humas AKP Agus Pujianto, S.Pd mengatakan dalam Pelaksanaan Lomba Kampung Sehat saat ini, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan.
“Terutama dalam pengawasan dan pemantuan penerapan protocol Kesehatan ditengah Masyarakat, termasuk dalam memberikan dukungan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM), dalam ketahanan pangan ditengah pandemic,” ungkapnya.
Termasuk pengawasan dalam menyediakan sarana pendukung, seperti tempat cuci tangan, pedampingan selalu dilakukan oleh tiga pilar Desa Lelede, baik dari pemerintah Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa setempat.
“Pendampingan ini dilakukan, untuk mendorong Desa Lelede terbebas dari Covid-19 atau berada di Zona hijau, yang diharapkan semakin menambah kepercayaan costumer,” imbuhnya.
Melalui Tiga Pilarnya yang dikemas dalam Lomba Kampung Sehat II dan PPKM skala Mikro ini, dukungan penuh yang diberikan Polres Lombok Barat dengan memperkuat Peran Bhabinkamtibmas di Desa.
“Selain Bhabinkamtibmas, Polres Lombok Barat telah menempatkan dua personel tambahan di Setiap Desa, untuk membantu Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan kegiatan pendampingan di Desa,” tandasnya. (Asep Kontributor KM Lobar)