Warung Jawa “Pak Imam” Simpang Lima Gerung Kabupaten Lombok Barat, nama warung sesuai dengan nama dari pemiliknya Pak Imam, seorang lelaki asli jawa yang penuh semangat,sederhana dan ramah jika kita sudah mulai ngobrol dengan beliau. Sejak beliau datang dan bermukim di Pulau lombok beberapa puluh tahun silam, Pak Imam bercita-cita ingin membangun warung atau rumah makan perpaduan Jawa Lombok.
Berikut penuturan Pak Imam kepada Tim Kampung Media NTB saat ditemui ketika pengambilan foto dan video untuk diikutkan dalam sebuah Kompetisi 5R UKM Kuliner se Indonesia yang digelar oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Jakarta.
Menurut penuturan dari Pak Imam, merintis sebuah rumah makan tentu tidaklah mudah atau seperti membalikkan telapak tangan namun penuh dengan ujian dan kendala, berbagai macam cobaan seperti kurangnya bahan baku, sepi pembeli, modal menipis, keuntungan tidak seberapa,cicilan jalan terus namun itu semua tidak menyurutkan semangat dari Pak Imam yang bercita-cita ingin mendirikan sebuah rumah makan khas jawa dan khas Lombok.
Tekun, Sabar dan Ikhlas itulah yang menjadi sandaran dan kunci kesuksesan dari seorang Pak Imam putra asli jawa yang merintis sebuah rumah makan mulai dari nol
Pak Imam lelaki paruh baya menuturkan, Rumah Makan Pak Imam ini didirikan pada tahun 2001 dengan modal kecil-kecilan dan memiliki 3 orang karyawan terdiri dari Pak Imam sendiri, Istri yang setia menemani dan seorang pembantu. Bangunannyapun saat itu masih sewa ukuran 4×6 meter dengan 9 kursi dan menu berupa Nasi Campur, minuman Kopi,Teh Hangat,Es Teh,Susu Hangat dan Es Susu dll.
Berada di lokasi strategis, jalur simpang lima Kabupaten Lombok Barat, jalur lembar mataram dan banyak supir-supir bis dan truk mampir istirakat makan dan minum menjadi harapan besar bagi Pak Imam untuk memiliki rumah makan sendiri tanpa harus sewa lahan, namun harapan itu masih tertahan. Walaupun demikian, sekitar tahun 2007 perkembangan rumah makan Pak Imam mulai sedikit berkembang, hal ini terlihat dari jumlah pegawai bertambah menjadi 8 orang terdiri dari Pak Imam ,Istri, dan 5 orang pembantu, namun bangunannya masih sewa dengan luas 5×6 dan menampung 18 kursi.
Pak Imam mulai menambah menu masakan selain nasi campur juga tersedia masakan khas jawa dan masakan khas Lombok. Lalapan Ayam Kampung,Bebek,Ikan Laut,Ikan Nila atau Tawar (Khas Jawa) dan jenis minumanpun mulai bertambah.
Seiring berjalannya waktu, selain menekuni usaha rumah makan, di beberapa kesempatan, kadang Pak Imam mengikuti pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan oleh pemerintah daerah maupun swasta bahkan tawaran untuk pinjaman modalpun mulai mendekati usahanya.
sekitar 2011 sampai sekarang , harapan memiliki rumah makan tanpa harus sewa pun menjadi kenyataan. Dengan keuntungan yang di tabung sedikit demi sedikit dan berkat kesabaran, keuletan dan keikhlasan Pak Imam, kini rumah makan sudah menjadi miliknya dengan jumlah karyawan 14 orang (tidak termasuk Pak Imam dan Istri). Terkait dengan masalah surat operasional atau perizinan meliputi SITU, NPWP, Lingkungan Hidup dan Label Halal Alhamdulillah sudah terpenuhi dan lengkap.
Bangunan milik sendiri dengan luas 20×10 m2 meliputi mushola,7 kamar mandi , 2 dapur, dan ruang makan yang menampung kurang lebih 50 orang dalam kondisi normal, bukan masa pandemi covid-19 seperti saat ini . Halaman parkir ada dan dapat menampung sekitar 10 kendaraan roda 4.
Pendidikan dan Pelatihanpun pernah di ikuti terkait dengan peningkatan management usaha dan pemasaran, ini demi meningkatkan dan memajukan rumah makan miliknya, tidak hanya itu berbagai jenis lombapun pernah diikuti, bagi Pak Imam mengikuti lomba diakui bukan semata untuk mencari juara namun yang lebih penting juga mencari pengalaman dan tambahan ilmu.
Warung Jawa Rumah Pak Imam yang merupakan binaan LPB PPKP NTB Diskop UKM NTB, melalui bimbingan dan arahan Koordinator LPB PPKP NTB Dra.Lindrawaty Angkawijaya, Warung Jawa Pak Imam di tahun 2021 tepatnya bulan april diikutkan dalam Kompetisi 5R (Ringkas Rapi Resik Rawat Rajin) UKM Kuliner 2021, yang di gelar oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Alhamdulillah dari sekian peserta yang ikut kompetisi, Rumah Makan Pak Imam berhasil meraih juara 2 tingkat nasional.