IGA Honda Untuk Kerupuk Telur Asin Organik Mong Gelemong

Masa-masa sulit menghadapi kondisi Pandemi Covid 19 dirasa cukup berat bagi pelaku UKM di NTB khususnya di Kota Mataram, Kondisi sepi pembeli atau pelanggan mengkhawatirkan para pelaku UKM  untuk menutup usahanya. (23/7/2023)

Admin Finance Manajer Astra Motor NTB – Ivan Pratama mengatakan Astara Motor memiliki program berkelanjutan yang mencerminkan tanggungjawab sosial perusahaan bagi lingkungan dan sekitar. Program tersebut bernama IGA Honda (Income Generate Activity) yang mana maksud dari program ini adalah untuk memberikan bantuan dan pembinaan terhadap usaha mikro kecil yang sedang tumbuh untuk dapat secara mandiri mengelola produk-produk mereka hingga nantinya dapat berkembang menjadi lebih besar. Waktu pembinaan berkisar 1 tahun hingga 2 tahun, tergantung jenis UMKM yang dibina.

Bantuan yang diberikan juga sesuai dengan kebutuhan UMKM binaan yang dapat berupa modal usaha ataupun bantuan perlengkapan lainnya seperti papan branding usaha, lemari atau etalase untuk memajang produk, packaging atau kemasan, hingga edukasi cara memasarkan produk.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Personnel & General Sup. Supervisor – Ni Nyoman Swastini, Astra Motor memberikan binaan dan bantuan berupa pemasangan neon box, agar lebih terlihat oleh konsumen, dan peralatan, etalase untuk display produk, memberikan bantuan design dan juga packaging serta bahan untuk pengembangan usaha mereka seperti bantun diberikan ke salah satu UKM di Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen Utara Kota Mataram yang berinovasi dengan membuat Kerupuk telur Asin Organik Mong Gelemong.  

“Iya selain material tadi kami berikan modal usaha tetapi tidak berbentuk uang, kami berikan bahan2nya untuk pembuatan kerupuk telur asin. Kami juga memberikan bantuan pengenalan produk agar bisa di jual online, kami kenalkan ke NTB Mall”.Ujarnya

Swastini yang akrab disapa Tini menambahkan bantuan diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan, yang mempunyai usaha, tetapi kurang biaya untuk pengembangan, usahanya unik, dan kedepanya bisa di kembangkan ke masyarakat lainya, usahanyapun tidak harus sudah berjalan 1-2 tahun.

Kerupuk Telur Asin Organik Mong Gelemong.  

Bagaimana ulasan salah satu UKM penerima bantuan dari Astra Motor  NTB? Yuuk kita simak penuturan Sriyati pemilik dari Kerupuk Telur Asin Organik Mong Gelemong.    

Kondisi Pandemi Covid 19 membuat Sriyati mau tidak mau harus mencari ide baru agar usahanya bisa bertahan apalagi usaha telur asinnya mulai menurun akibat dari banyaknya terlur asin yang pecah. Naah, melalui Kerupuk Telur Asin Organik Mong Gelemong inilah usahanya tetap bertahan bahkan banyak dikenal oleh warga dan tamu yang datang mencari Kerupuk Telur Asin Organik Mong Gelemong.  Nama Mong Gelemong ini diambil dari kelompok Peternak pasalnya semua bahan baku berupa telur kisaran 800 sampai 1000 butir perhari diperoleh dari Kelompok Peternak Mong Gelemong

Sriyati menuturkan, berawal dari jualan Nasi dan Telur Asin, baru sekitar tahun 2020 usai Covid 19, banyaknya telur asin yang rusak alias pecah dari ratusan telur asin yang direbusnya bisa 25 sampai 30 butir yang pecah, pada akhirnya salah seorang putranya memberikan  ide agar telur asin yang pecah di coba agar diolah menjadi kerupuk. Dan Alhamdulillah setelah tiga kali mencoba Kerupuk Organik Telur Asin miliknya menjadi incaram para warga dan tamu sebagai oleh-oleh.

“Kata anak saya, gimana bu kalau kita buat kerupuk aja, ketimbang telurnya banyak yang pecah dan gak laku dijual. Telur asin yang pecah jika di jual harganya tidak seberapa,harga telur asin yang pecah dijual dengan harga 4000 rupiah perbutir sedangkan yang masih utuh harganya 5000 rupiah, nah dengan dijadikan kerupuk maka memiliki nilai harga yang cukup tinggi”. Tutur Sriyati

Sambung Sriyati, bahan untuk membuat Kerupuk Telur Asin Mong Gelemong ini  tentunya Telur Asin,Tepung terigu, Bawang putih, Ketumbar, Penyedap rasa (bumbu).

“itukan saya sudah sediakan bahan-bahannya untuk membuat kerupuk sekarang, bahannya yaa telur asin, tepung tapioca, terigu, bumbunya bawang putih, ketumbar dan penyedap rasa. Dalam prosesnya  kuning telur dipisahkan dengan putihnya, yang putih telur dan kuting telur diblender terpisah kemudian dicampur dengan tepung. Perbandingnnya yang satu kilo tepung dicampur dengan 4 butir telur, kalua 10 kilo tepung telur 40 butir”. Jelasnya.

Sriyati mengaku, dalam satu bulan produksinya mencapai 100 kilogram, pada awalnya produksi sekitar 10 kilogram. Untuk kerupuk matang dengan berat seperempat di jual 20 ribu rupiah dan yang berat 1 ons hargnya 10 ribu rupiah.

“Produksi perbulan yaa gak karuan tergantuing pelanggan, banyak pesanan yaa banyak kita bikin, kalau sebulan rata-rata sekitar 100 kilogram tepung, awal-awalnya paling 10 kilogram sampai 20 kilogram dan modal awal sekitar 100 ribuan ”. Ujarnya

Lebih jauh Suryati menjelaskan untuk pemasarannya tidak terlalu sulit karna warga sekitarnya banyak juga mencari Kerupuk Telur Asin Mong gellemong, juga sudah ada dipasar tradisional bahkan banyak tamu yang datang dijadikan oleh-oleh khas lombok.

Terkait dengan usahanya yang dijadikan Binaan Astra Motor, Kata Suryati sejak 2 bulan lalu pihak Astra Motor memberikan Etalase dan Kemasan untuk Kerupuknya.

“Alhamdulillah setelah pakai kemasan dari Astra Motor ini sekarang tambah laku, tamu-tamu banyak yang datang, terimakasih buat Astra semoga maju dan sukses terus”. Ujarnya

Untuk masalah kendala Sriyati mengatakan kendalanya ada pada modal untuk itu ia berharap ada suntikan nantinya bisa diberikan oleh Astra Motor.

Dari data yang ada di Astra Motor NTB, Beberapa UMK yang telah dibina sejak tahun 2019 diantaranya  Kambing di Desa kekait  tahun 2019, Madu Trigona di Desa  Bengkaung tahun 2021, Budidaya Jamur Tiram di Desa Segerongan tahun 2020, Kerupuk Telur Asin di Dasan Cermen tahun 2023 dan Kerupuk Daun Kelor di Dusun Mekar Sari Desa Batu Putih Sekotong Barat tahun 2023.

Harapannya melalui program IGA Honda ini UKM di NTB mampu menjadi usaha unggulan di daerah tersebut dan menjadi contoh bagi UMK sekitarnya. Untuk pembinaan dilakukan dengan memberikan pelatihan dasar kepada UMK bagaimana cara berbisnis mengelola modal awal hingga meraih keuntungan serta mengajarkan bagaimana cara mengemas produk atau packaging yang menarik sehingga dapat menjadi nilai jual yang lebih tinggi. (Tim KM Mataram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *