Wakil Gubernur NTB Sebut Pelaku UMKM Harus Optimis

Pemerintah harus mendukung terus laju pekermbangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab kegiatan ini salah satu sektor penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), terlebih lagi dengan adanya program industriliasasi produk yang tengah digalakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) NTB.

Di Lombok Timur misalnya, memiliki agenda besar yakni berantas rentenir melalui kredit tanpa bunga yang diinisiasi lewat Program Lotim Berkembang. Strategi ini juga menjadi salah satu agenda besar yang tengah digalakan dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).

Jika tahun ini TPKAD di daerah bejuluk Gumi Patuh Karya hanya berkonsentrasi pada peternak sapi, tahun mendatang program itu bisa merambah kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Karena hal semacam itu sangat diperlukan baik untuk pengembangan dan meningkatkan daya saing kegiatan tersebut.

Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatan launching produk UMKM di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji khususnya bagi Kelompok Usaha Wanita Jeger Buana Lombok (JBL), mengakui adanya tantangan yang masih harus dihadapi oleh pelaku UMKM. Namun demikian, dirinya optimis  UMKM dan produk lokal dapat bersaing dengan peroduk dari daerah lainnya.

“Apalagi saat ini NTB sangat terbuka, sehingga memungkinkan untuk pemasaran yang lebih luas,” papar perempuan yang karib disapa Ummi Rohmi ini dalam sambutannya saat acara Launching Program Pemberdayaan Masyarakat Kawasan PLTS Site Selong, Kamis (23/12)

Kegiatan itu disebutnya, selaras dengan industrialiasi yang menjadi program Pemerintah Provinsi NTB. Yaitu mengangkat produksi lokal ke level yang lebih tinggi. Namun demikian, dirinya mengingatkan agar pelaku UMKM dapat menangkap peluang tersebut. Tentunya dengan memastikan kualitas dan keamanan produk. Ia membeberkan diataranya sertifikasi halal dan izin BPOM, dan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat bersaing di pasar saat ini.

“Energi terbarukan dan penerapannya di provisni NTB serta target Pemerintah Provinsi untuk bebas emisi (zero emission) pada 2050 mendatang,” terangnya (kin)

Semenatara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Timur, Haris mengatakan, salah satu tantangan pengembangan UMKM di Gumi Patuh Karya ialah disebutnya dari aspek sumber daya manusia (SDM).

Selain SDM, imbuhnya, pangsa pasar juga menjadi tantangan serupa. Lanataran itu mengapresiasi dukungan lembaga yang disebutnya telah membantu mengembangkan UMKM di daerah. Mulai dari Vena Energy dan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram (Fapeta Unram), yang membina dan mendampingi masyarakat Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji khususnya bagi Kelompok Usaha Wanita Jeger Buana Lombok (JBL), dengan produk berbahan singkong.

“Saya berharap UMKM seperti Kelompok Usaha Wanita JBL nantinya dapat mengakses Lotim Berkembang untuk peningkatan skala produksi,” harapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *