Pandemi ini banyak menghasilkan kisah. Sukses dan sial. Susah dan senang. Sedih dan gembira dalam berbagai peristiwa kehidupan.
Alkisah, akibat tertekan karena Pemutusan Hubung Kerja alias dipecat, Abu Bongoh dan Guru Dolle dirawat di Rumah Sakit Jiwa “Sulit Waras” dan dirawat sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Namun mereka keberatan dibilang sakit jiwa alias Gila bin Jogang.
Akhirnya suatu hari mereka menyusun rencana untuk kabur. Rencananya mereka akan menggunakan tangga yang akan diletakkan di pintu pagar RSJ tersebut. Disusunlah rencana yang matang, sebelum kabur Guru Dolle ditugasi untuk melihat situasi di depan.
Dia melaporkan pada Abu Bongoh. “Wah kacau, rencana kita pasti gagal,” kata Dolle.
“Mengapa? Apakah pintu keluar dijaga ketat?” tanya Abu Bongoh.
“Tidak, sama sekali tidak ada penjagaan,” jawab Dolle.
“Jadi mengapa?” tanya Bongoh penasaran.
“Karena pintunya tidak ada. Dimana kita akan meletakkan tangganya?” kata Dolle.
“Kalau begitu kita tunggu sampai mereka memasang pintu itu, baru kita kabur!” kata Bongoh.