Harga Gabah Anjlok, Petani Merugi

Para petani di lombok barat menjerit dan merugi akibat anjloknya harga gabah pada musim tanam sekarang ini yang mencapai 350 ribu perkwintal, yang tidak seimbang dengan tingginya biaya operasional di saat pupuk langka dan harganya melambung tinggi.  (15/04/2022)

Selain di hadapkan dengan persoalan hama padi, para petani di lombok barat juga  resah dan menjerit akibat anjloknya harga gabah mereka pada musim taman sekarang ini.

Seperti yang di ungkapkan Nengah Pedoman salah seorang petani di Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar mengeluhkan anjloknya harga gabah yang tidak seimbang dengan biaya operasional yang dikeluarkan, dimana saat terjadi kelangkaan dan melambunganya harga pupuk pada musim tanam saat ini.

Diakui, anjloknya harga gabah yang berada diangka 350 ribu perkwintal membuat ia merugi, padahal di musim tanam sebelumnya  harga gabah mencapai 400 hingga 425 ribu perwintal.

Kini, akibat anjloknya harga gabah tersebut hasil penjulan gabah yang didapatkan hanya 15 juta rupiah, belum di potong biaya panen dan ongkos buruh. Sementara pada musim tanam sebelumnya ia bisa mendapatkan hasil penjualan hingga 25 juta rupiah dari luas lahan satu hektar miliknya.

Untuk itu, para petani berharap pemerintah setempat melalui dinas terkait agar kembali menaikkan harga gabah dan meminta agar bulog mau kembali menyerap atau membeli gabah petani dengan harga yang sesuai agar tidak merugikan petani. (Tim KM Lobar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *