Tak Pernah Kalah

Direktur Bank Kualat Desa Nyelekit sangat heran bertambah kagum melihat seorang Tukang Ojek menabung jutaan rupiah perhari. Diperhatikannya Tukang Ojek itu dengan teliti dari ujung rambut hingga kaki saat membawa lembaran rupiah dengan tas kresek.

Hingga rasa penasarannya terjawab setelah keduanya terlibat dialog serius.

“Apakah tabunganmu semua itu murni dari hasil ngojek ya?”

“Oooo tidak semua pak…”

“Lantas dari mana, kok bisa jutaan rupiah?”

“Kalau ngojek sih Cuma ratusan ribu saja sehari.”

“Yang jutaan itu dari mana sumbernya?”

“Oooo…. Yang itu sih saya taruhan dan tak pernah kalah.”

“Tak pernah kalah…?”

“Ya…. Tak pernah kalah. Kalau tak percaya ayo kita taruhan?”

“Apa dulu taruhannya dan berapa besar taruhannya?”

Pak Direktur Bank mulai penasaran dan mencoba mengikuti permintaan Tukang Ojek.

“Taruhannya adalah Buah Zakar bapak akan hilang sebiji pekan depan.”

Merasa hal itu tak mungkin terjadi, sang Direktur Bank menyetujui dan dengan percaya diri ia menjawab.

“Kalau itu taruhannya, siapa takut? Berapa besar taruhan kita?”

“Limapuluh Juta Rupiah, berani Pak?”

“Ok… sepakat.”

Kemudian mereka berjabat tangan dan berpisah. Sepekan kemudian Tukang Ojek datang Bersama temannya dan membawa uang taruhan.

Merasa buah zakarnya tak berubah, Direktur Bank sambil tersenyum menyapa dan mempersilahkan duduk di ruang kerjanya.

“Sekarang kamu kalah. Buah zakar saya masih tetap utuh dua biji.”

“Saya gak percaya pak…”

“Kalau gak percaya… pegang saja.”

Tukang Ojek kemudian memegang disaksikan temannya.

“Ok, ternyata tak hilang dan ini bayar taruhannya.”

“Tarnyata kamu kalah juga kan?”

“Oooo tidak pak…?”

“Mengapa demikian?”

“Saya taruhan sama teman saya ini serratus juta.”

“Apa taruhanmu?”

“Siapa yang berani pegang Buah Zakar Direktur Bank taruhannya sertus juta dan saya menang kan?”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *