Pelisak bawon batu demek gitakn baruk nyadu.
Terjemahan bebasnya percaya bila telah melihatnya. Ainul yaqien. Begitulah kira2.
Sayup2 pernah saya dengar ada agro wisata yg baik di wilayah Gerung tepatnya di Kebun Ayu. Konon, produknya unggul. Yaitu melon yg enak dan manis.
Ada rasa penasaran. Ingin kesana, tapi belum sempat-sempat berkunjung.
Alhamdulillah, Jumat, 22.7.2022, kesempatan mengunjungi Agro wisata Golden melon Desa Kebon Ayu itu tiba. Kunjungan ini terasa istimewa karena kami hadir di tengah hamparan sawah itu bersama Gubernur NTB – Bapak Dr. H. Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur – Ibu Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, para pejabat utama pemprop, kelompok senam kesehatan dan juga wartawan.
Ya, ada kelompok instruktur senam kesehatan krn salah satu acara memang ada senam bersama di udara terbuka nan segar di bawah paparan sinar pagi yg menyehatkan.
Saya tiba di lokasi Agrowisata, disambut Kepala Desa Kebon Ayu – Bapak Jumarsa. Yg sekaligus sebagai penanggung jawab Agro Wisata Kebon Ayu.
Setelah senam pagi bersama, tibalah saat yg dinanti-nanti. Panen Golden Melon. Rombongan menuju lokasi greenhouse melon. Kami sangat senang bisa memetiknya langsung.
Pak Jumarsa memandu acara petik melon. Melon yg bagus dan siap dipetik adalah melon yg ada daunnya kering dan menguning didekat buah melon, pesan Pak Kades.
Ibu Wagub pemetik pertama. Setelah di petik dipotong dengan gunting. Melon langsung di belah dan dipotong2. Kami ditawari coba cicip bagaimana rasanya. Ternyata manis luar biasa. Akhirnya saya haqqul yakin dengan info yg saya terima. Golden Melon Kebon Ayu memang sangat manis. Maik gati.
Kami mulai Panen Perdana Bulan November 2021 lalu. Untuk 2 bulan terakhir, yang menjadi kendala kami kwalitas sumber airnya. Kwalitas air untuk tanaman hydroponix merupakan unsur paling utama untuk pertumbuhan, kwalitas dan ukuran buah, kata pak Kades.
Untuk sumber air dilokasi Golden Melon, berasal dari Sumur Bor yg kadar airnya mengandung unsur Zat besi dan Zat Kapur yg berlebihan yg membuat hasil panen tidak maksimal. Di awal mulai budidaya Golden melon kami mensiasati kwalitas air yg mengandung zat besi dan kapur berlebihan tersebut dengan cara mencampur dengan air hujan untuk menetralisir kandungan zat yg berlebihan yg terdapat di media air. Cara ini hanya bisa dilakukan pada saat musim hujan. Biasanya kalau musim hujan kami biasa nampung air di tandon. Solusi yg lain untuk menetralisir air atau memurnikan kwalitas air yaitu menggunakan alat/mesin Reverse Osmosis (RO). Tapi sayang harganya terlalu tinggi yaitu kisaran Rp.65.000.000, keluh Pak Kades.
Selanjutnya untuk pemasaran hasil panen, sejak awal Alhamdulillah tidak ada kendala Miq, lanjut pak Kades. Sejak panen pertama sampai panen tadi pagi biasanya buah habis terjual dalam hitungan jam dengan konsep pengunjung petik sendiri dan pembelian biasanya kita batasi maksimal 1 pengunjung 3 biji. Dengan cara pembatasan inipun sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan pengunjung di area wisata. Biasanya pada saat jadwal panen, pengunjung membludak mencapai kurang lebih 1000 pengunjung. Dari 1000 pengunjung tersebut maksimal hanya 250-300 pengunjung yg bisa membeli buah, contoh saja panen tadi Miq. Kami khususkan untuk tamu pemprop NTB. Itupun ada yg tidak kebagian karna buahnya langsung habis. Harapan kami semoga ada support dari Pemprov untuk penambahan unit Greenhouse agar bisa memenuhi kebutuhan pengunjung di Agro wisata. Golden Melon Hydroponix niki menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi ikon Desa wisata Kebon Ayu kata Kades penuh semangat.
Setelah acara petik melon selesai dan transaksi pembayaran tuntas, sambil menikmati sate jamur, pisang goreng, ambon kolop, kenyamen, tuak manis dll, Gubernur NTB memimpin dialog “sersan” – serius tapi santai. Serius nya karena kepala BPS NTB di daulat paparkan dampak ekonomi perhelatan sport tourism di daerah kita. Intinya WSBK, IATC, MOTOGP, MXGP dll mampu memberi dampak ekonomi yg bagus bagi pendapatan masyarakat dan daerah.
Selanjutnya, Staff Ahli Gub bidang Ekbang – Dr. Amry memaparkan peran keberadaan dan mekanisme kerja NTB CARE. Dialog berjalan santai di tengahi gelak tawa karena ada sesi penyampaian visi misi dari pejabat eselon II Pemprop yang di tengarai akan siap terjun berkompetisi dalam pilkada 2024 mendatang.
Sebagai closing statement khususnya terkait NTB CARE, Gubernur NTB meminta semua Kepala OPD untuk pro aktif merespon keluhan warga masyarakat. Harus progresif berkoordinasi antar OPD dan juga dengan pemkot / pemkab se NTB untuk bisa hadirkan kembali senyum2 terindah, kebahagiaan, harapan baru dan optimisme kepada warga yang telah lama menderita. Selamat bekerja.
Sampai jumpa di desa-desa wisata lainnya di NTB. ( H.Lalu Gita Ariadi – Sekda NTB )