Terima kasih Bapak Letjen TNI Suharyanto S.Sos., MM., – Ka BNPB – Kasatgasnas PMK, atas atensi nya berkenan hadir dalam Rakor sekaligus inspeksi lapangan terkait upaya percepatan penyelesaian Penyakit Kuku & Mulut ( PMK ) di NTB khususnya di Pulau Sumbawa.
Rakor dilaksanakan di Kantor Bupati Sumbawa 25.8.2022, di hadiri Bupati, Wakapolda, wakil Danrem 162 WB, satgasnas antara lain Prof Wiku Koordinator tim pakar, sekda kab/kota se pulau Sumbawa dll.
Berdasarkan catatan, mulai 17 Mei 2022 NTB mulai terpapar PMK. Hingga 23.8.2022, PMK di NTB muncul di 7 Kabupaten/Kota. Yang masih zero case KSB, Dompu dan Kota Bima. Meski demikian 10 Kab/kota se NTB sdh membentuk Satgas PMK sebagai antisipasi.
Jumlah kasus PMK ( 23.8 ) sebanyak 96.656 ekor. Alhamdulillah sdh sembuh 92.209 ekor. Yg masih sakit/perawat dan menuju sembuh 3.968 ekor. Yg mati 239 ekor. Potong bersyarat 250 ekor.
Awalnya, 5 kab/kota di pulau lombok ditemukan kasus PMK sehingga Pulau Lombok Red Zone PMK. Sementara Pulau Sumbawa Green Zone.
Di Kabupaten Sumbawa mulai ditemukan indikasi PMK pada 4 ekor sapi di Desa Simu Maronge tanggal 30.7.2022. Tanggal 3.8.2022, dilakukan pengambilan sampel dan 13 sampel dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar. 5.8.2022, 8 sampel positip PMK.
Di Kab Bima, gejala muncul mulai 31.7.2022 pada 2 ekor sapi di Madapanga. 2 sampel dikirim uji klinis ke BBVet Denpasar, hasilnya positip PMK. Agar PMK di Pulau Sumbawa eskalasinya tdk meluas. Satgasnas, satgasprov dan Kab/kota Rakor konsolidasi percepatan penyelesaian penanganan PMK di Pulau Sumbawa.
Di pulau Lombok PMK nampak terkendali. Kabupaten Lombok Barat bahkan Zero Case, kini sdh Green Zone. Kota Mataram tersisa 12 ekor sapi masih sakit dan sedang perawatan menuju sembuh sehingga Kota Mataram juga akan zero case. Di Lombok Tengah, casusnya masih cukup banyak, 1.675 ekor sapi.
Secara umum, PMK di NTB sejak awal Juli, kasus terkendali dan melandai cukup signifikan. Dgn koordinasi lintas satgas dan kerja lapangan para vaksinator, POV, tiga pilar Pemda, TNI, POLRI dalam menerapkan biosecurity, testing, pengobatan, vaksinasi, potong bersyarat dll, insyaallah pada saatnya PMK di NTB akan segera teratasi dengan baik.