Keinginan atau hajatan ingin membuat Kampung Wisata Edukasi Trigona Bengkaung Lombok Barat, Alhamdulilah bisa terwujud berkat bantuan dan Ide dari Astra Motor Honda. Bahkan kini telah mampu memproduksi dan membuat varian minuman dari Madu Trigona. Masing-masing produkpun sudah mulai ditempeli label merk Astra Motor.
Supervisor General Affair Astra Motor Ni Nyoman Swastini mengatakan melalui program IGA (Income Generate Activity) Astra Motor NTB berbagi kepedulian untuk masyarakat yang kurang mampu yang belum memiliki keterampilan dalam berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian dimasa pandemi.
“Desa Bengkaung merupakan Desa yang dipilih Astra Motor untuk menjalankan program CSRnya. Tujuan CSR Astra Motor NTB ini juga diselaraskan dengan tujuan Pemerintah untuk mengembangkan Desa Bengkaung sebagai Destinasi Wisata lokal. budidaya lebah tanpa sengat, atau meliponikultur, akhir-akhir ini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat”. Kata Swastini
Ditambahkannya, di berbagai daerah masyarakat berlomba-lomba mengembangkan budidaya lebah berukuran mini ini. Pada banyak kasus, semangat yang besar ini tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai. Astra Motor NTB memberikan pembinaan, pelatihan dan modal usaha untuk dikembangkan menjadi salah satu sumber tambahan penghasilan untuk warga Desa Bengkaung Lombok Barat. Ni Nyoman Swastini selaku Supervisor General Affair Astra Motor NTB.
Salah seorang warga asal Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat selaku pemilik dan pengelola Desa Wisata Edukasi Madu Trigona Tuan Muda Desa Bengkaung Imamul Azkar mengatakan dana awal Astra Motor Honda memberikan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility) sebesar 11 Juta rupiah ditambah lagi 5 juta rupiah untuk penambahan Stup koloni trigona yang disebar ke beberapa dusun. Sebagai imbal balik dari Madu Trigona Tuan Muda ke Astra motor adalah dari semua produk yang dihasilkan tetap akan mencantumkan branding Astra Motor (Binaan Astra Motor) dan mesosialisasikan manfaat menjadi binaan Astra Motor.
Menjadi binaan Astar Motor Kata Imam, kini sudah berjalan 2 tahun sejak Astra Motor memberikan bantuan dana CSR sebesar 16 juta pada tahun 2019 secara bertahap untuk pengembangan Madu Trigona. Saat ini Madu Trigona Tuan Muda telah memilki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Label Halal namun belum memiliki PIRT dan Batas kadaluarsa dari produknya karna belum diperiksakan di Balaipom. Imam sendiri memperkirakan kadaluarsa dari produk minuman seperti Jus akan mampu bertahan hingga satu minggu.
Terkait dengan edukasi yang diberikan ketika ada kunjungan seperti study banding dari Bumdes Desa Senteluk dan beberapa dari Mahasiswa, sebelumnya edukasi yang diberikan masih sifatnya geratis, saat ini dijadikan paket wisata dengan harga 65 ribu perorang (dewasa) dan memperolah Pemandu Alam, Soft Hiking, Eduksi Tuak Manis dan Madu Trigona dan memperoleh makan siang dengan menu Pelalah pedas Ayam Kampung,Urap, Plecing dan Desert Rujak Bengkauang.
“Kita berikan edukasi dasar seperti pengenalan dasar tentang madu trigona, vegetasi apa saja yang dibutuhkan, sampai panen, juga cara membuat stup. Untuk hasil dari jualan paket wisata sebesar 65 ribu diperuntukkan untuk kesejahteraan anggota”. Jelas Imam
Dari penghasilan Madu Trigona ini, Imam mengakui masyarakat Desa Bengkaung dan Kelompok Desa lainnya sudah mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke perguruan tinggi
Kini produk Madu Trigona yang dihasilkan sudah merambah ke luar daerah seperti Makasar, Bali, Jakarta seiring dengan datangnya berbagai kunjungan dari beberapa instansi seperti Kementeraian Agama dan kementerian lainnya.
Untuk harga madu kata Imam, madu murni 500 ml harganya 250 ribu, Trigona 250 ml 125 ribu dan 150 ml seharga100 ribu rupiah madu murni, madu trigona Pejantan Tangguh 330 ml campuran dengan Bawang Putih Nunggal yang katanya memilki hasiat dibadrol dengan harga 200 ribu rupiah, Jus Beepolan dibuat dari roti lebah harganya 10 ribu rupiah, Es Madu dicampur ekstrak daun pandan dan Madu Trigona dijual dengan harga 10 ribu rupiah.
Untuk mempertahankan keaslian dari Madu Trigona ini, Imam memberikan edukasi kepada kelompoknya dan selalu berkoordinasi, bertukar pengalaman lewat WhatsApp dengan Komunitas Trigona Lombok yang sudah terbentuk dan rencana Komunitas Trigona Lombok akan mengadakan pertemuan pada tanggal 18 September mendatang.
“Untuk menjaga keaslian Madu Trigona ini, selain memberikan edukasi, Kita juga ikut panen. Jikapun ada yang terbukti memasulkan maka anggota yang bersangkutan dikeluarkan dari anggota dan tidak boleh menjual atau mengedarkan hasil produk Madu trigonanya. Yang kita jaga kan nama Besa Bengkaung dan nama Kabupaten Lombok Barat” Akui Imam
Saking banyaknya permintaan, madu trigona produksi dari Tuan Muda ini sampai kewalahan bahkan kehabisan stok. Sementara Stup atau tempat koloni yang ada di masing-masing kelompok dan disetiap Kepala keluarga berjumlah kisaran 20 sampai 300 stup, ini belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Imam berkeinginan masing-masing KK terdapat 50 stup sehingga akan mampu memenuhi permintaan pasar. dan kini memiliki slogan UMKM Banuara Bersatu (Membangun Jiwa Dan Raga Bersama Sampai Tujuan) dengan tujuan kesejahteraan masyarakat. (KM Mataram