Diera Globalisasi dan Digitalisasi koperasi sangat membutuhkan jejaring kerja (Networking) untuk dapat mebangun mitra kerja sama guna mencapai target usaha yang optimal dan berkesinambungan serat permasalahan bisa dihadapi bersama, seperti saat pandemic covid-19 saat ini.
Sebagai langkah strategi untuk menjalin mitra atau kerjasama Dinas Koperasi UKM NTB kemarin malam menggelar Bimbingan Teknis Pegembangan Kemitraan dan Restruturisasi Usaha Koperasi Sektor Riil Se NTB dari tanggal 5 s/d 7 Maret 2021.
Bimteks yang dilaksanakan di Hotel Lombok Plaza ini di ikuti oleh 40 orang pengurus koperasi se NTB yang memilki usaha sekor riil terdiri dari Pengurus Koperasi binaan Provinsi NTB sebanyak 10 rang, pengrus koperasi binaan Kabupaten Kota se NTB masing-masing 3 orang sehingga totalnya 30 orang dari 10 kabupaten Kota.
Kasi Pengembangan Usaha Koperasi sekaligus Ketua panitia Yudi Mindharto,S.Ip, M.SA dalam laporannya mengatakan tujuan ingin di capai dalam bimtek ini agar memahami tentang pengertian,prinsip, jenis-jenis dan manfaat serta memiliki kemampuan teknis pengemabangan jaringan usaha bagi sector riil. Memiliki pemahaman dan keahlian tentang restrukturisasi usaha koperasi dan implementasinya. Mengetahui seluk beluk tentang pasar modal di Indonesia dan keahlian cara berinvestasi di pasar modal serta memperoleh fasilitasi implementasi kemitraan usaha antara koperasi,pengurus maupun anggota koperasi peserta bimtek dengan usaha menengah,usaha besar dan BUMN yang dihadirkan.
Untuk narasumber dalam bimtek ini menghadirkan Dinas Koperasi UKM NTB,PT.Datu Nusa Agribisnis, Koperasi DNA, PT.Grab Teknologi Indonesia, Badan Urusan Logistik Divisi Regional NTB, PT.BRI Danareksa Sekuritas,Notaris dan Kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia Mataram.
Kepala Dinas Koperasi UKM NTB Drs.H.Wirajaya Kusuma,MH saat membuka Bimtek mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari staff ahli Kementerian koperasi bahwa Kemnekop dan UKM RI tidak bangga dengan banyaknya jumlah koperasi tetapi Kemnekop menginginkan koperasi bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota dan ada infactnya ditengah tengah masyarakat terutama koperasi yang mampu mewadahi anggotanya didalam melalukan usaha yang produktif.
Dijelaska H.Wirajaya bahwa Kemenkop dan UKM RI telah menyiapkan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) lembaga penyedia modal usaha untuk koperasi dengan bunga 3% lebih kecil dari KUR sebesar 6%. Walaupun bungga kecil, H.Wirajaya mengaku sejak mnejabat sebagai Kepala Dinas Koperasi UKM 20 maret tahun lalu belum ada satupun koperasi yang meminjam atau mendapatkan dana LPDB.
“Belum ada satupun koperasi kita mendapatkan bantuan pinjaman dari LPDB, naah ini menjadi tantangan bai saya selaku Kepala Dinas. Kebetulan beberap bulan lalu staaf kemenkop menantang saya untuk mempersilahkan agar memfasilitasi kepada seluruh koperasi baik onvensional maupun syariah untuk mengajukan modal ke LPDB yang tentyunya dengan berbagai macam persyaratan”. Akui H.Wirajaya.
H.Wirajaya berharap agar Bimtek ini dapat di manfaatkan sebaik-baiknya.
“ silahkan, ini ajang bertukar pikir baik antar sesama anggota koperasi peserta bimtek maupun dengan para narasumber.