Mataram—Sekda NTB, Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si., mengatakan bahwa era digitalisasi tidak boleh menjadi kendala, tapi justru harus dimaknai sebagai sebuah peluang meningkatkan produktivitas omset penjualan. Hal tersebut akan terwujud manakala kualitas yang dihasilkan terpromosikan dengan baik.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pembukaan acara Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Hotel Lombok Raya pada Rabu (12/10).
Miq Gita, sapaan akrab Sekda NTB, mengatakan bahwa ASN harus mampu membaca pasar dan mengantisipasi trend perubahan serta dinamika situasi yang terjadi.
“Yang terpenting, selaku ASN harus siap adaptasi dengan lingkungan era digitalisasi, karena ekonomi kreatif intinya how to make money, bagaimana uang itu tetap kita dapatkan, putar otak lagi membuat kreatifitas dan inovasi-inovasi”, jelasnya.
“event kita sudah kelas dunia, dihadiri oleh tamu-tamu berbagai negara, tentu ada target produk kreatif di NTB naik kelas untuk mengimbangi event-event tersebut dan menyajikan suguhan-suguhan yang berkelas bagi mereka”, tutur Miq Gita.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Pariwisata, Yusron Hadi, mengatakan pariwisata merupakan bisnis hospitality yang bagaimanapun harus meningkatkan kualitas pelayanan serta keramahan pariwisatanya.
“begitu juga ekonomi kreatif, dimana tidak memasarkan produk secara konvensional lagi tapi sudah merambah ke dunia digital, suatu produk walaupun isinya bagus kalau branding serta pemasarannya kurang tepat pasti tidak laku”, ungkapnya.
Yusron berharap nantinya dengan mentor dari Kemenparekraf, bisa mengasah pengetahuan dari 60 peserta yang hadir sebagai perwakilan dari kabupaten/kota se-NTB mengenai ekonomi digital yang harus bisa dibagikan kepada pelaku-pelaku ekonomi kreatif di tempat masing-masing. (Nina/Opik/Diskominfotik)