Denmark—Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan bahwa begitu tiba di Pulau Samsø, tanda-tanda transisi energi terbarukan telah nampak dengan pemandangan 10 turbin angin lepas pantai sejajar yang memanjang ke selatan pulau.
Hal tersebut disampaikan Ummi Rohmi, sapaannya, saat memimpin delegasi Provinsi NTB mengunjungi Energy Academy di Pulau Samsø, Denmark pada Kamis, 3 November 2022.
“Pulau Samsø memiliki karakteristik yang sama dengan Provinsi NTB, dimana masyarakatnya berbasis agraris”, tuturnya.
Lebih lanjut, Ummi Rohmi menambahkan, saat ini capaian bauran energi di NTB mencapai 19%, dan upaya yang dilakukan sudah on the track. Pelaksanaan transisi energi dilakukan dengan menyesuaikan potensi dan melibatkan warga setempat.
Di sisi lain, edukasi berperan penting untuk menyamakan pemahaman dan meyakinkan semua pihak terkait manfaat energi terbarukan baik dari aspek ekonomi maupun lingkungan. Bahwa pertumbuhan ekonomi dapat diraih tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan.
“Tentunya tidak mudah untuk memulai transisi energi di Pulau Samsø”, tutur Søren Harmensen, salah satu mantan Profesor Studi Lingkungan yang menonjol karena antusiasme dan dedikasinya terhadap energi terbarukan.
Dijelaskan, awal tahun 1970an merupakan tantangan utama untuk meyakinkan penduduk pulau yang sebagian besar enggan dan terpecah konflik kepentingan. Ditunjuk sebagai manajer proyek, Ia mengadakan pertemuan informal yang dihadiri oleh sebagian besar warga dan berdasarkan argumen ekonominya, Ia berhasil meyakinkan penduduk tentang manfaat energi terbarukan.
Menurut, Søren Harmensen, pendekatan dari bawah ke atas (bottom up) sangat penting dan tidak seharusnya Pemerintah atau perusahaan memaksakan teknologi kepada warga, bahwa pendekatan sosial jauh lebih baik daripada teknologi.
Saat ini, Pulau Samsø telah menghasilkan sekitar 140% listrik jauh melebihi kebutuhannya, sehingga kelebihannya dapat diekspor ke daratan lain di Denmark. Sekitar 70% kebutuhan minyak bumi untuk kebutuhan air panas warga sudah digantikan oleh kayu (woodchips), jerami dan surya.
Secara internasional, Pulau Samsø juga dikenal sebagai pulau energi berkelanjutan dan pusat studi yang telah dikunjungi oleh banyak delegasi dari seluruh dunia. (Nina/Irfan/Diskominfotik)