Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah, SE, MSc menegaskan fasilitas mewah (VVIP) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dibandara akan lebih berarti kalau pelayanan dilakukan dengan hati.
“Bukan semata penghargaan tapi benar benar memperlakukan para pekerja migran sebagai pahlawan (devisa) sebenarnya”, tegas Gubernur di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Praya, Loteng, Rabu 14/12).
Hal itu dikatakannya saat meluncurkan fasilitas Very Very Important Person (VVIP) dibandara BIZAM berupa lounge dan fasilitas helpdesk serta jalur khusus keimigrasian. Namun demikian, Gubernur mengingatkan bahwa selain kemudahan dan kemewahan, ia menyadari masih banyak persoalan tenaga kerja migran terutama perlindungan sosial. Ia menyebutkan sebagai penyumbang devisa, ia berharap sisi sosial kemanusiaan para pekerja migran tetap terjaga karena sejak awal banyak pula tenaga kerja migran yang terpaksa bekerja keluar negeri dengan berbagai motif ekonomi meninggalkan keluarga.
Untuk itu, pelayanan kemanusiaan yang dimaksud pemerintah provinsi menawarkan moratorium pengiriman bagi perusahaan perusahaan penempatan terutama Malaysia yang tidak membolehkan para pekerja membawa serta keluarga seperti istri, suami dan anak. Kebijakan pengiriman PMI asal Lombok dan Sumbawa tersebut akan diujicobakan mulai tahun depan.
Sementara itu, anggota DPD RI, Evi Apita Maya mengatakan, hal tersebut akan menjadi kajian lebih lanjut bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) RI.
“Pada Agustus lalu kita sudah memberangkatkan PMI dengan zero cost atau tanpa biaya sesuai aturan ILO. Pekerjaan rumah kita adalah memberantas sindikat pekerja ilegal”, jelasnya.
Fasilitas VVIP bagi PMI ini adalah satu dari lima yang ada di bandara Polonia, Juanda, Semarang dan Ngurah Rai.
Seperti dikatakan Kepala BP2MI, Benny Ramdhani, NTB sebagai daerah kedua se Indonesia dalam pengiriman PMI angka saat ini mencapai 9 juta orang pekerja diluar negeri dengan pendapatan devisa 159,6 triliun pertahun.
Ia berharap, fasilitas VVIP ini akan memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan murah sebagai fasilitas istimewa bagi PMI. (jm/opeick)