Wagub Ummi Rohmi: RIP Kayangan – Poto Tano Permudah Pengembangan Kawasan Pelabuhan

Mataram — Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah resmi menandatangani Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Kayangan – Poto Tano ketika melakukan silahturahmi di Warung Sambel Kantor Dinas Perhubungan NTB, Rabu (18/01).

“Ini menjadi sangat penting, karena apapun itu kalau kita sudah punya RIP nya punya master plan nya akan sangat mudah untuk mengembangkan suatu kawasan,”  tutur Ummi Rohmi, sapaannya.

Disampaikan juga NTB ini adalah daerah yang sangat subur, menjadi banyak tujuan wisata seluruh dunia, sudah bukan jadi keharusan tapi kebutuhan bagi semuanya untuk betul-betul menjadi customer service yang baik bagi para tamu yang datang.

“Bukan semata-mata berbicara infrastruktur tetapi yang terpenting adalah fasilitas yang bagus harus didukung dengan maintanance yang bertanggung jawab supaya menjadi fasilitas yang dapat melayani masyarakat NTB,” ucapnya.

Dikatakan juga, menjadi suatu yang patut diapresiasi dari ASDP, Dishub dan jajarannya saat ini sudah bisa merubah wajah Pelabuhan-Pelabuhan di NTB dan diharapkan sebelum Oktober sudah bisa diresmikan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Lalu M. Faozal mengatakan, bahwa ini merupakan ‘pecah telor’ karena RIP sendiri merupakan produk bersama Dinas Perhubungan dan PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP).

“Sudah lama sekali kita berkeinginan untuk menghadirkan RIP di Kayangan-Poto Tano yang memang regulasinya berada di Pemprov NTB untuk menghubungkan antar kabupaten di satu Provinsi,” imbuhnya.

Dikatakan, dengan adanya RIP ini maka PT. ASDP sudah mulai melakukan aktivitas di pelabuhan dan untuk tahun ini ditargetkan untuk bisa selesai paling tidak untuk ruang tunggu dan space foodcourt nya.

“Zonasinya yang penting, jadi foodcourt tidak lagi ada aktivitas-aktivitas masyarakat berada di kawasan pelabuhan bagian dalam tapi ada space nya sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa saat ini tidak boleh lagi ada yang buang sampah ke laut, sudah diproses pergubnya dengan yustisi ringan bagi masyarakat dan kru kapal yang buang sampah di laut.

“Bagi yang tidak mengindahkan anjurannya akan ada punishment nya, saat ini telah berproses untuk masyarakat teredukasi agar tidak membuang sampah di laut,” pungkasnya.

Selanjutnya, dengan bangga Faozal juga mengatakan terkait kapal baru yang diresmikan di Lembar-Padang Bai yang merupakan buatan Indonesia dengan kapasitas penumpang 540 orang dan mobil logistik sekitar 28 kendaraan.

GM PT. ASDO Kayangan, Masagus Hamdani rencana pengembangan Pelabuhan Kayangan-Poto Tano, mengacu pada RIP dimana sampai saat ini belum ada. Sehingga untuk dikembangkannya pun agak kesulitan, karena dikhawatirkan berbenturan dengan Pemda setempat khususnya Kabupaten Lotim dan Sumbawa Barat”

“Setelah terpenuhinya rekomendasi dari Bupati Sumbawa Barat dan Lotim serta Lingkungan Hidup maka terpenuhi lah penyusunan RIP yang nantinya akan menjadi landasan menetapkan SK Gubernur,” tutup Masagus Hamdani. (Nina/Her/Diskominfotik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *