Mataram – Tuberculosis (TBC) merupakan salah satu penyakit nenular yang mematikan didunia,
bahkan menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian
setelah COVID-19. Untuk itu , Pemerintah Kota Mataram bersama lembaga terkait berkomitmen
menurunkan kasus Tuberculosis (TBC) ini. Hal ini disampaikan dalam acara Konferensi Pers Pernyataan
Bersama Upaya Kalaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Mataram, yang bertempat di Ball
Room Aston Inn Hotel Selasa (24/01/2023).
“Saya berharap semua elemen masyarakat dan lembaga serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait, saling bersinergi menjaga lingkungan yang bersih untuk mengurangi resiko terjangkit TB ini”.
Ujar Kepala Dinas Kesehataan Kota Mataram, H. Husman Hadi, saat membacakan sambutan Wali Kota
Mataram.
Lebih lanjut, Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong layanan pemerintah dan swasta, dalam
meningkatkan capaian standar pelayanan minimum (SPM) TBC melalui pertemuan multi pihak
(legislatif dan eksekutif), serta membangun kesadaran dan komitmen pemangku kepentingan, akan
pentingnya kolaborasi sebagai upaya penanggulangan TBC di Kota Mataram.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan kategori jenis
penyakit yang bisa menular melalui droplet, atau menghirup percikan ludah (droplet) saat penderita
TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi. Faktor lingkungan yang tidak terjaga
kebersihannya juga menjadi salah satu penyebab cepatnya penularan penyakit ini.
“Dengan adanya upaya ini, harapannya kasus TB di Kota Mataram ini bisa menurun, dan yang terobati
bisa meningkat. Selain itu ligkungan menjadi salah satu faktor penyebab TB, untuk itu kita semua dan
OPD terkait bisa saling bersinergi untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih.”pungkasnya
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO per Oktober tahun 2022, Indonesia saat ini adalah negara
dengan penyumbang kasus TBC nomor dua di dunia setelah India, dengan estimasi beban kasus
969.000 dan angka kematian 144.000 atau 16 orang meninggal setiap jamnya.
“Ini Pekerjaan kita semua. Bukan hanya Dinas Kesehatan saja, tapi semua pihak harus berkolaborasi
dan bersinergi untuk mencegah serta mempublikasikan cara pencegahan TB ini”. Ungkap Direktur
Institut Perempuan Untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB Nurjanah dalam sambutannya. (TKDISKOMINFO