Inovasi e-Samsat dan Samsat Delivery akan menaikkan pendapatan sehingga nantinya menaikkan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu dikatakan Asisten III, H Wirawan Ahmad, Ssi, MT dalam peluncuran inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor di Epicentrum Mal, Mataram, Sabtu (11/02).
“Wujud inovasi adalah perbaikan proses untuk peningkatan kualitas. Pendapatan meningkat karena objek pajak makin optimal sehingga belanja pemerintah optimal, pertumbuhan ekonomi meningkat”, ujar Wirawan yang mewakili Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB meresmikan aplikasi e-Samsat Delivery yang merupakan pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi.
“Aplikasi pertama oleh Bappenda NTB se-Indonesia,” ucap Kepala Bappenda NTB, Eva Dewiyani.
Dikatakan Eva, inovasi yang dilakukan oleh Bappenda NTB ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan.
Dengan skema pembayaran yang dilakukan secara nontunai menggunakan aplikasi Qris Bank Indonesia.
Hal ini karena masyarakat dijamin membayar pajak kendaraan sesuai dengan tagihan yang diberikan.
Selain itu, di aplikasi e-Samsat dituturkan oleh Eva, masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan tidak perlu repot datang ke lokasi Samsat karena petugas akan datang secara langsung ke lokasi pembayar pajak untuk mengantarkan STNK yang telah dibayarkan pajaknya.
Sebanyak 20 orang petugas telah disiapkan Bappenda yang tersebar di sepuluh kota /kabupaten se NTB.
“Bisa membayar kapan pun dan di mana pun tanpa harus datang ke Samsat. Menghemat waktu, tenaga dan biaya,” tandas Eva.
Namun aplikasi e-Samsat masih mengurus pajak tahunan STNK saja. Sedangkan untuk pajak 5 tahunan BPKB, harus mengurus secara manual di Samsat masing-masing kabupaten/kota Provinsi NTB. (jm/opx)