Hello sahabat Koperasi dan UMKM NTB, setiap tanggal 17 seluruh pegawai lingkup Diskop UKM NTB dan UPTD Balatkop UKM NTB melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari kesadaran nasional. Bertindak selaku Pembina upacara tadi pagi Kepala Bidang Pembinaan Koperasi Drs.H.Muksin,MM.
Dalam amanatnya mengajak bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga kita bisa kmelaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional. Dan menyampaikan terimakasih kepada peserta upacara yang telah hadir dan berharapa kepada yang belum hadir mudah-mudahan bisa sempat hadir pada upacara-upacara berikutnya.
Kata H.Muksin, Upacara Hari kesadaran Nasional ini didasarkan pada Instruksi Presiden No.14 Tahun 1981 tentang penyelenggaraan pengibaran bendera.
“Kenapa kita memperingati Hari Kesadaran Nasional, apa dasar hukumnya, mungkin banyak yang bertanya, dasar hukumnya adalah pada Instruksi Presiden No.14 Tahun 1981 tentang penyelenggaraan pengibaran bendera”. Ujar H.Muksin
Menurut H.Muksin, yang menjadi alas an digelarnya Upacara Hari Kesadaran Nasional adalah untuk membangkitkan kepada kita rasa cinta tanah air, jiwa nasionalisme kita bisa tumbuh dan berkembang karna sekarang ini banyak informasi yang tidak bisa kita saring, sewaktu-waktu bisa meruntuhkan jiwa rasa cinta tanah air.
“Bagaimana kita bisa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia?, melalui kegiatan seperti inilah kita diharapkan terus ikut melaksanakan pengibaran bendera dalam rangka Hari Kesadaran Nasional “.
Sebagai penyemangat kepada peserta apel H.Muksin dalam kesempatan itu memberikan sebuah pantun.
“Makan tengiri ditengah telaga, telaganya luas tempat berenangnya angsa, Mari kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa”. Ucap H.Muksin disambut kata Cakep dari peserta apel.
Selain itu, hajatan dari Upacara Hari kesadaran Nasional ini adalah bagaimana kita selaku ASN ini bisa meningkatkan kedisiplinan dalam budaya tertib, budaya bersih dan budaya kerja
Sebagai sambutan terakhir, H.Muksin memberikan semangat lagi melalui sebuah puisi yang dibaca langsung, karya dari Taufik Ismail berjudul “Kerendahan Hati”.
Kerendahan Hati
Oleh: Taufik Ismail
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukat, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadi saja rumput, tetapi rumput
yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
(Tim PPID Diskop UKM NTB)