Siapa sih yang gak kenal yang namanya Jamur Tiram?, salah satu tanaman sayur yang bentuknya bulat dan memiliki dua jenis warna yakni putih dan coklat. Jamur tiram ini banyak di sukai orang karna rasanya enak dan empuk, bahkan hingga kini dijadikan ladang usaha dengan cara membudidayakannya oleh sebagian orang untuk menghidupkan roda perekonomian keluarga mereka, pasalnya Jamur Tiram ini tidak hanya dijual dalam bentuk mentahan saja akan tetapi bisa di buat menjadi berbagai macam cemilan atau snack seperti naget, kripik jamur dan sate jamur.
Melalui program dana Corporate Social Responsibility (CSR) yakni pemberdayaan UMKM dengan mensuport para pelaku UMKM di NTB, Astra Motor NTB memberikan bantuan untuk para pelaku UMKM di NTB agar usaha mereka mampu berkembang dan menjadi mandiri nantinya. Salah satunya adalah UKM budidaya Jamur Tiram milik Ilhamudin di Dusun Gelogor,Desa Glogor Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.
Ivan Pratama selaku Adm.Fin Manager Astra Motor NTB mengatakan bentuk dukungan Astra Motor NTB terhadap pengembangan UMKM, salah satunya pada budidaya jamur tiram, berupa sumbangan pengadaan dan pelatihan. Sejak 2019 usaha jamur tiram milik Ilham telah dibina bersama Honda hingga 2021. (12/3/2023)
Setelah masa pembinaan yang terhitung 2 tahun ini, Astra Motor NTB memberikan satu kumbung (Rumah Jamur) ukuran 3 X 6 meter lengkap dengan 1000 baglok dan diberikan gerobak untuk pengolahan hasil panen berupa sate jamur dan naget jamur.
“Kini Ilham telah berhasil berwirausaha secara mandiri dan mengembangkan bisnisnya hingga mencapai omset jutaan rupiah setiap bulannya”. Tutur Ivan
Saat ditemui oleh Komunitas Wartawan Astra Motor NTB, Ilhamudin (33 tahun) menuturkan sebelum memulai usaha Jamur Tiram, usaha yang digeluti adalah beternak bebek namun tidak berhasil, akhirnya migrasi ke usaha budidaya jamur tiram sejak tahun 2019 lalu, mulai dari pembuatan baglok, campuran bibit dengan serbuk kayu, pemeliharaan sampai panen.
“Awalnya beternak bebek namun gagal, akhirnya teman menyarankan untuk budidaya jamur tiram, sayapun mencoba usaha Jamur tiram dan belajar cara membudidayakannya, Alhamdulillah bisa maju dan bertahan sampai sekarang”. Ujar Ilham
Namun kata Ilham, dalam perjalanannya membudidayakan Jamur Tiram ini sempat mengalami kerugian akibat dari salah satu rumah jamurnya ambruk di tiup angin kencang, belum lagi beberapa bagloknya sempat mengalami kerusakan, artinya tidak bisa tumbuh menghasilkan jamur karna bibitnya mati dan kering.
Ilhamudin yang akrab disapa Ilham mengakui setelah menjadi binaan Astra Motor NTB sekitar 2 tahun, usaha jamur miliknya sedikit demi sedikit mulai berkembang dan mampu mandiri bahkan yang dulunya memiliki 2 kumbung kini sudah mulai menambah satu Kumbung ukuran 4 x 4 meter dengan kapasitas 3500 sampai 4000 baglok.
“Dari Astra Motor pada tahun 2021 memberikan satu kumbung (Rumah Jamur) ukuran 3 X 6 meter lengkap dengan 1000 baglok dan diberikan gerobak untuk pengolahan hasil panen berupa sate jamur dan naget jamur, usaha sate dan naget berjalan sampai 6 bulan karna kekurangan tenaga kerja”. Akui Ilham
Ilham mengatakan mulai panen jamur sekitar 5 hari setelah baglog masuk kumbung dan seterusnya tiap hari panen. Untuk harga awalnya dijual 20.000 perkilo saat mulai budidaya, namun kini dijual dengan harga 25.000 perkilo untuk Jamur Tiram warbna putih, omzeet bisa sampai 6.5 juta, bersihnya 2,5 juta per 3 bulan. Untuk Jamur Tiram yang warna coklat dibudidayakan di lahan 2×2 perhari bisa panen 3 sampai 4 kilogram, puncaknya sampai 10 kilo untuk 1000 baglog dan dijual dengan harga 35.000 perkilo.
Ilham mangakui untuk satu baglog bisa 4 sampai 5 kali panen, dan mulai apkir 3 bulan. Permintaan pasar saat ini mulai meningkat bisa sampai 10 kilogram bahkan lebih dalam sehari. Sedangkan dalan 2000 baglog menghasilkan 7 sampai 8 kg perhari. Terkait masalah pemasaran, semua hasil panen Jamur tiram ini dipasarkan ke Pasar Bertais Mataram. (Tim KM Mataram)