Kesungguhan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pembangunan kesehatan diharapakan bersinergi dengan banyak pihak.
“Mudah mudahan Peraboi dapat berkontribusi dalam ikhtiar NTB”, ujar Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, MPd dalam Musyawarah Nasional Persatuan Ahli Onkologi di Hotel Merumatta, Senggigi, Lobar, Jumat (17/03).
Dikatakan Wagub, deteksi dini kanker yang telah dapat dilakukan di Puskesmas didukung oleh Posyandu Keluarga sebagai upaya promotif dan preventif. Didalamnya terdapat sosialisasi kesehatan komprehensif hingga pelayanan kesehatan pada seluruh anggota keluarga.
Sementara itu, ketua panitia PITPERABOI XXVI 2023, dr Ramses Indriawan mengatakan, tema “Peran Bedah Onkologi Dalam Pelayanan Kanker di Era JKN Satu Tarif ” diusung untuk bisa mengantisipasi perubahan regulasi dalam meningkatkan profesionalisme melayani bedah onkologi.
“Kegiatan ini berupa Workshop, Symposium dan E- Poster serta Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan berlangsung tiga hari”, jelasnya.
dr. Walta Gautama, Sp.B Subsp. Onk (K), Ketua PERABOI mengatakan, pertemuan di Lombok spesial karena merupakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) pertama yang diselenggarakan didaerah Nusa Tenggara.
“Masih banyak masalah dalam hal pentarifan tindakan bedah onkologi yang di-cover oleh BPJS”, ujarnya.
Ditambahkannya, sampai saat ini sebagian besar pasien kanker yang menemui dokter bedah onkologi datang pada stadium III atau IV. Kasus-kasus terlambat seperti ini seringkali membutuhkan tindakan pembedahan yang kompleks dan terkadang membutuhkan lebih dari satu tindakan dalam sekali operasi. Hal ini berpotensi menjadi masalah karena dalam skema pentarifan tindakan bedah onkologi disistem BPJS.
Ia berharap tindakan bedah komplek yang masih belum terakomodir di BPJS dapat diurai dalam pertemuan ini. (jm)