Lombok Timur-Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi pelaksanaan Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting, bertajuk “Pemberian Protein Hewani Tuntaskan Stunting” di Desa Jenggik Kecamatan Terare Kabupaten Lombok Timur, (31/5).
Wagub menekankan kepada para kader posyandu yakinkan peralatan posyandu menggunakan peralatan yang standar yang diperuntukkan untuk menimbang dan mengukur agar hasilnya akurat dan valid.
“Untuk menciptakan pelayanan posyandu yang berkualitas harus menggunakan alat yang standar seperti alat timbangan elektrik, antropometri dan lain sebagainya untuk mendapatkan data yang akurat dan valid,” tegas Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Selain itu, Umi Rohmi meminta pihak kepala desa untuk menganggarkan peralatan posyandu yang standar.
“Alangkah baiknya masing-masing posyandu memiliki timbangan elektrik dan fasilitas pelayanan pendukung lainnya karena anggaran desa itu diperuntukkan untuk peralatan posyandu dan honor kader serta pembinaan kader,” ungkapnya.
Ditambahkan Wakil Gubernur perempuan pertama di NTB, bahwa posyandu di NTB sudah 100 persen. Sehingga permasalahan sosial bisa diedukasi lewat posyandu tidak hanya melayani masalah kesehatan gizi anak.
“Posyandu ini sebagai tempat edukasi berbasis dusun, tidak hanya melayani masalah kesehatan gizi anak melainkan bisa mengedukasi tentang bahayanya narkoba, pernikahan dini dan permasalahan sosial lainnya, yang penting posyandunya berkualitas,” ingat Ummi Rohmi.
Tak lupa Umi Rohmi mengapresiasi Posyandu Mandalika Samang, sudah bintang tiga Gemilang. Dinilainya sudah bagus rumah kader yang dijadikan lokasi pelayanan posyandu sehingga cukup representatif.
Sementara itu, Ketua Posyandu Mandalika Samang, Baiq Endang Ningsih menyampaikan terimakasih atas kedatangan buk Wagub.
“Mewakili kader senang sekali bisa dikunjungi. Semoga bisa menjadi inspirasi penyemangat bagi kader untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ungkapnya.
Disebutkan, sasaran anak bayi balita yaitu terdapat 121. Angka stunting sebelumnya terdapat 19 anak, hingga saat ini masih tersisa 5 yang masih diintervensi.
Selain itu, ia berharap para kader terus dibimbing dan diberikan pelatihan dalam melakukan tugas-tugas kader dan lain sebagainya untuk meningkatkan kapasitas para kader.(san/her/diskominfotik)