Sebanyak 26 ribu lebih telur disalurkan untuk kegiatan Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Rabu 26 Juli 2023. Hal tersebut sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting yang terus digalakkan Pemerintah Provinsi NTB.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah memimpin langsung acara tersebut. Ummi Rohmi sapaannya, berpesan agar bantuan telur yang diberikan bisa tepat sasaran. Bantuan telur tersebut diberikan oleh para pelaku wisata melalui Dinas Pariwisata NTB.
Oleh karena itu, Ummi Rohmi meminta kesadaran dan kepedulian semua pihak untuk saling membantu demi kelangsungan dan keberlanjutan generasi cerdas di masa mendatang. Orang tua harus memberikan asupan makanan bergizi yang seimbang, pola asuh yang baik dan menjaga lingkungan demi kesehatan, kecerdasan dan pertumbuhan anak.
“Itulah kenapa kita kasih telur. Karena telur adalah salah satu protein paling murah dan mudah di dapat. Ganti jajanan chiki-chiki itu dengan telur, dengan sayur, dengan buah, dengan tahu tempe. Yakinkan juga anak-anak kita untuk selalu sarapan,” tutur wagub.
Pada kesempatan tersebut, kasus stunting di Kecamatan Sembalun dilaporkan sebanyak 445 kasus atau sebesar 17,2 persen dengan sebaran 181 penderita stunting di Desa Sembalun Bumbung, 66 di Sembalun Lawang, 41 penderita di Sembalun Timba Gading, 24 kasus di Desa Sembalun, 77 di Desa Sajang dan 66 di Desa Bilok Petung.
Ummi Rohmi juga menekankan pentingnya kebersihan lingkungan kepada masyarakat setempat. Apalagi Sembalun merupakan salah satu destinasi wisata andalan NTB yang sudah dikenal wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
“Jangan anggap enteng masalah sampah. Kalau bicara wisata, sekali saja viral tempat wisata itu untuk hal yang baik, wow…, dia bisa booming. Tapi begitu ada hal-hal jelek terjadi di tempat itu, bisa tutup langsung. Jangan anggap enteng!” seru wagub mengingatkan.
Wagub menambahkan, pentingnya kepedulian masalah sampah yang harus dimulai dari lingkungan, komunitas, rumah tangga dan diri sendiri. “Sampahku tanggung jawabku. Bukan tanggung jawab orang lain,” tandasnya. (kominfotikntb)