Mataram – Saat ini sepeda motor adalah alat mobilitas yang paling efektif dan banyak digunakan untuk mendukung aktifitas sehari-hari, salah satunya adalah untuk mengantar anak ke sekolah atau sekedar jalan jalan sore menikmati pemandangan di sore hari bersama sang buah hati. Namun masih banyak orang tua yang kurang mengutamakan keselamatan saat membonceng anak, seperti membonceng anak diposisi depan.
Alasannya sederhana yaitu Pemandangan. Anak akan senang saat duduk di depan, karena dapat melihat pemandangan jalan secara lebih jelas dan tidak terhalangi oleh tubuh pengendara. Gembira, saat posisi anak di depan, anak akan merasa seperti sedang mengendarai sepeda atau motor mainannya yang tentu saja berbeda karena memberikan sensasi yang lebih menarik. Terkena Angin, anak-anak akan merasa senang saat terkena hembusan angin dan prasangka lebih aman, banyak orang tua berfikir dengan posisi anak di depan akan lebih aman dan mudah di kontrol saat anak tertidur.
Dijelaskan oleh Satria Wiman Jaya selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB, ke empat alasan tersebut hanyalah sedikit dari sekian banyak alasan kenapa orang tua membonceng anak didepan. Padahal ada potensi bahaya tersembunyi dari kondisi tersebut.
“Anak yang dibonceng di depan akan berpotensi terkena terbentur stang kemudi, terjepit, gangguan kesehatan bagi sang anak, gangguang penglihatan dan pengendalian bagi pengendara,” jelas Satria.
- Terbentur Stang Kemudi
Saat anak berada di posisi depan, maka tubuh bagian atas anak berpotensi terbentur stang kemudi, ketika pengendara melakukan pengereman mendadak dan kuat. Karena posisi riding anak saat berada di depan tidak memilki tahanan seperti pengendara yang menggunakan tangannya untuk menahan tubuh bagian atas saat melakukan pengereman mendadak dan kuat dan anak tidak dalam posisi siap untuk menghadapi pengereman mendadak dan kuat. - Terjepit
Saat pengendara melakukan pengeremen mendadak dan kuat, kemudian tangan pengendara tidak mampu menahan tubuh pengendara saat melakukan pengereman, maka tubuh pengendara akan bergerak kedepan dan menjepit anak yang ada diposisi depan, tentu saja hal ini akan memberikan dampak serius pada anak bila terjadi pada kecepatan tinggi. - Gangguan kesehatan
Saat anak berada pada posisi depan, anak berpotensi untuk mengalami gangguan kesehatan seperti paparan angin, debu, cahaya lampu yang langsung menyotor mata. Bila kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu maka berpotensi menimbulkan masalah pada kesehatan anak. - Ruang Lingkup Mata
Saat berkendara pandangan mata adalah salah satu faktor penting dalam menurunkan potensi bahaya. Ketikan posisi anak didepan dapat mengurangi ruang lingkup mata pengendara yang tentu saja dapat berdampak negative terhadap respon pengendara saat bereaksi terhadap kondisi jalan, pengguna jalan lain, maupun kondisi berbahaya. - Pengendalian
Membonceng anak di posisi depan, dapat berdampak negative terhadap kemampuan dan kenyamanan dalam pengendalian sepeda motor, seperti berkurangnya radius putar stang kemudi akibat tertahan tubuh anak. - Salah Komunikasi
Saat berkendara kita juga melakukan aktifitas berkomunikasi, salah satunya berkomunikasi dengan kendaraan kita. Saat anak berada di posisi depan, kepala anak dapat menutupi speedometer sehingga membuat pengendara tidak dapat melakukan konfirmasi dengan cepat terhadap kecepatan, posisi gigi, status lampu sein dll. Anak juga dapat tidak sengaja mengaktifkan perangkat elektronik tanpa sengaja dan tidak kita ketahui yang berpotensi menyebabkan salah komunikasi dengan pengguna jalan lain.
“Ingat sebelum bepergian tetap waspada dan selalu #Cari_Aman dengan menggunakan perlengkapan berkendara untuk anak seperti helm, jaket dan sepatu. Tempatkan posisi membonceng anank di posisi lurus dengan tubuh pengendara. Pastikan juga sang anak dalam keadaan siap di bonceng serta sehat secara jasmani. Dan jangan lupa pengendara atau orangtua harus tetap mengontrol kecepatan dan jarak dengan pengguna jalan raya lainnya. Dan jangan lupa patuhi rambu lalu lintas dan peraturan yang berlaku,” tutup Satria.(Tim KM MD Astra Motor NTB)