Pare Mas Berpotensi Kembangkan Lobster

Program terobosan baru Pemprov NTB, Jumpa Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat (Jumat Salam) kembali bergulir, Jumat (10/11). Kali ini OPD lingkup Pemprov NTB menyebar ke kawasan Lombok Timur untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Pimpinan OPD kemudian menyebar ke desa binaan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan menuntaskan permasalahan yang ada. Seperti Dinas Koperasi UKM NTB menyerap aspirasi masyarakat di Desa Pare Mas, Kecamatan JerowaruLombok Timur.

Dinas Koperasi UKM NTB dipimpin langsung Kepala Diskop UKM NTB Ahmad Masyuri. Didampingi Sekretaris Diskop UKM Muhammad Fauzan, Kepala Bidang Pembinaan Koperasi Muchsin, Kabid Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam Baiq Ayu Juwita Mayasari, Kabid Pembinaan UKM Baiq Yanuarlita Lestari, dan Kepala UPTD Balatkop UKM Dikdik Kusnandika.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Pare Mas, Sahman mengatakan, Desa Pare Mas dihuni 780 KK atau 3.700 jiwa. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai nelayan sebanyak 60 persen dan 40 persen sisanya menjadi petani. ”Yang sangat kita butuhkan sekarang adalah ilmu tentang budidaya lobster. Karena desa ini sangat berpotensi untuk mengembangkan lobster,” ujarnya.

Sahman menjelaskan, Desa Pare Mas memiliki luas wilayah sekitar 1.300 hektare termasuk beberapa gili yang ada di dalamnya. Ada tujuh dusun yang masuk dalam wilayah pemerintahan desa, yakni Dusun Gili Belek, Dusun Gili Re, Dusun Permas, Dusun Montong Agung, Dusun Ujung Batu Putik, Dusun Keranji, dan Dusun Montong Singin.

Terkait budidaya lobster, Sahman melanjutkan, masyarakat desa membutuhkan sentuhan dari pemerintah. Mulai dari program budidaya, modal usaha, pembuatan pakan, dan distribusi hasil. ”Kita disini membutuhkan bantuan dan ilmu dari pemerintah. Apa saja yang positif kami terima,” katanya.

Kepala Diskop Lombok Timur M Safwan menambahkan, Desa Pare Mas juga membutuhkan koperasi. Karena berdasarkan data, desa ini belum memiliki koperasi. Meskipun lingkup Kecamatan Jerowaru sudah ada 13 koperasi.

”Kami berharap di Paremas ini bisa ada koperasi. Tujuan koperasi ini agar bisa meningkatkan kesejahteraan anggota. Karena kalau sendiri sangat sulit tapi kalau bersama-sama dalam koperasi akan lebih mudah,” tuturnya.

Menanggapi aspirasi dari masyarakat tersebut, Kepala Dinas Koperasi UKM NTB Ahmad Masyhuri mengatakan apa yang menjadi aspirasi masyarakat terkait pengembangan dan budidaya lobster bukanlah hal yang sulit. ”Pengembangan lobster ini ada di instansi lain, tapi kami tetap akan membantu masyarakat dengan meneruskan aspirasi ke pihak terkait,” ujarnya.

Menurut Ahmad, Desa Pare Mas sebenarnya memiliki banyak potensi yang bisa dikaitkan. Misalnya desa sudah berhasil mengembangkan atau budidaya lobster, maka hasilnya bisa disebarkan ke sejumlah daerah. Seperti Telong-Elong, Ekas, atau bahkan Mandalika yang tidak jauh dari Desa Pare Mas.

Selain itu, Ahmad juga siap membina masyarakat untuk meningkatkan pemasukkannya dari hasil laut yang didapat. Misalnya dari segi pengemasan. Karena selama ini masyarakat yang menjadi nelayan hanya fokus menangkap ikan dan langsung menjualnya.

”Nilainya akan meningkat jika ini sudah dikemas lebih bagus lagi. Saya ingin mengajak masyarakat melipatgandakan nilainya dengan cara ini,” paparnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan terkait koperasi ada program kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai modal.

Dengan pinjaman tersebut masyarakat bisa memajukan UKM. Apalagi dalam KUR tersebut ada subsidi pemerintah. Pemerintah disini berperan untuk menurunkan bunga yang dibayarkan masyarakat ke Bank untuk KUR.

”Ini tidak sulit diakses sepanjang masyarakat bisa memenuhi persyaratan,” tandasnya. (Lombok Post-puj/r12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *