Kemiskinan adalah orang yang belum mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Untuk mengukur kebutuhan pokok hidup manusia, dilakukan dengan mengkonversi dalam sembilan bahan pokok (sembako) yang selanjutnya dikonversi dalam bentuk uang. Pengukuran ini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian suatu daerah seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, harga-harga, dll. Berdasarkan angka yang diperoleh, maka dapat ditetapkan batas garis kemiskinan, sehingga dikenal dengan kemiskinan mutlak yaitu setiap penduduk yang berpendapatan di bawah garis kemiskinan maka dapat dinyatakan sebagai penduduk miskin.
Kemiskinan relative, yaitu kemiskinan yang diukur pada wilayah tertentu secara relative. Dalam kelompok orang-orang kaya, pasti terdapat orang yang berpendapatan lebih rendah, sehingga ditentukan berdasarkan kondisi suatu kelompok atau kawasan tertentu. Kemiskinan kultural, merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh budaya atau adat istiadat seperti upacara adat yang berlebihan sehingga menghabiskan biaya yang banyak. Kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah, seperti larangan bagi nelayan untuk melaut, pemindahan pasar atau pertokoan yang jauh dan tak memungkinkan dijangkau pembeli, dll.
Dalam pembahasan kemiskinan, yang digunakan sebagai standar adalah kemiskinan mutlak. Kemiskinan dapat disebabkan oleh bermacam-macam sehingga berakibat penduduk menjadi miskin. Bencana alam, kemampuan yang terbatas, tidak produktif, kurang motivasi, dll menjadi alasan utama.
Kemiskinan di Nusa Tenggara Barat masih cukup tinggi mencapai 751.230 jiwa (13,85%). Untuk menanggulangan kemiskinan, dilakukan dengan berbagai tahapan.
- Emergency
Tahap emergency atau darurat maka masyarakat diberikan bantuan untuk mengurangi beban seperti Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, Bantuan Langsung Tunai (BLT). Prinsip utamanya adalah agar masyarakat dapat bertahan hidup. Dalam tahap ini sering terlihat pada saat terjadi bencana agar masyarakat mampu bertahan hidup.
- Recovery
Pada tahap ini dilakukan pemulihan, meningkatkan kemampuan dan pendapatan guna mendorong pemulihan usaha seperti semula. Kegiatan dalam tahap ini antara lain bantuan modal, bantuan alat, bimbingan teknis, pembinaan, dan lain-lain. Tahap ini sering dilakukan paska bencana untuk memulihkan usaha ekonomi masyarakat dan agar masyarakat menjadi kembali produktif.
- Development
Tahap ini merupakan pengembangan usaha agar lebih maju, lebih baik dan berkembang. Kegiatan yang sesuai dengan tahap ini adalah pembentukan NTBMall, Bela dan beli produk lokal NTB, pelibatan dalam event-event atau festival terutama guna fasilitasi pasar. Tahap pengembangan merupakan perluasan dan peningkatan usaha melalui perluasan pasar.
- Sustainable
Tahap keberlanjutan yaitu pengembangan usaha yang mampu menjamin keberlanjutan usaha. Kegiatan dalam tahap ini meliputi pendampingan, fasilitasi perdagangan ekspor, pengembangan pasar. Tahap keberlanjutan diarahkan pada usaha ekonomi masyarakat yang establish, mandiri, dan dapat berjalan sesuai dengan rencana secara terus-menerus.