Mataram, Diskominfotik NTB – Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah di Pimpin Oleh Menteri Dalam Negeri RI yang berlangsung secara online di Pendopo Timur Gubernur NTB, Senin 22 Januari 2023.
PJ Gubernur NTB dampingi Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, Kepala Biro Pekonomian Setda Provinsi NTB, Kadis Ketahanan Pangan Prov. NTB, Kadis Perdagangan Prov. NTB, Kadis Perikanan, Kadis ESDM dan instansi terkait.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. A., Ph. D k, menyampaikan bahwa inflasi tahun ke tahun dari bulan Desember 2023 terhadap Desember 2022 mencapai 2,61 persen.
“inflasi tahun ke tahun 2,61 secara nasional tidak menggambarkan angkayang sama disemua daerah,” tuturnya.
Mendagri berpesan kepada seluruh Provinsi yang memiliki nilai inflasi yang tinggi untuk dapat melakukan langkah – langkah interfensi, mencari tau penyebab kenaikan inflasi disetiap daerah, misalnya melakukan memberikan bantuan sosial, melakukan gerakan pasar murah kepada yang tidak mampu dan uapyaa lain menstabilkan harga kerjasama antar daerah dan lain sebagainya.
Sementara itu, Pudji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa membahas terkait tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu ke – 3 Januari 2024.
“Inflasi beras, cabe emrah, cabai rawit, bawang putih dan daging ayam ras terlihatrelatif lebih tinggi pada tahun 2023,” ungkapnya.
Diantaranya beras memberikan andil sebesar 0,53 persen, cabai merah memberikan andil sebesar 0,24 persen, cabai rawit memberikan andil sebesar 0,01 persen, bawang putih memberikan andil sebesar 0,08 persen dan daging ayam ras memberikan andil sebesar 0,06 persen.
“Inflasi beras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan daging ayam ras yang relatif tinggi mayoritas terjadi di Ko – Kota di luar Pulau Jawa,” jelasnya. (diskominfotikntb)