Hello sahabat Koperasi dan UMKM NTB, mewakili Kadiskop UKM NTB, Rombongan Diskop UKM NTB berkunjung ke Desa Lendang Nangka Utara Kabupaten Lombok Timur dalam rangka melaksanakan Program Jumat Salam tahap ke 13.
Rombongan Diskop UKM NTB diantaranya Kabid Pembinaan Koperasi Drs.H.Mukisn,MM, Kabid Pengawasan Fasilitasi Pembiayaan Simpan Pinjam (FPSP) Bq. Ayu Juita Mayasari,SE,MM, Kabid Pengawasan Koperasi Irine Silviani, SP,MM, Kabid Pembinaan UKM Bq.Yanuarlita Lestari,SH, Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Drs.Dikdik Kusnandika,MM, Fungsional Pengawas Koperasi Muhammad Adhar,S.Ag, Penelaah Teknis Kebijakan Aunur Rofiq Arochman,SE. (1/3/2024)
Kedatangan mereka di sambut oleh Kepala Desa Lendang Nangke Utara Muhammad Tohir, Perwakilan Pegadaian Cabang Masbagik Wisnu dan puluhan warga setempat.
H.Muksin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Jumat Salam ini merupakan Program dari PJ Gubernur NTB dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, apa yang menjadi keluhan mereka/
“ Kami dari Dinas Koperasi Koperasi membawa atas nama Pemerintah Provinsi selain bersilaturaahim , kami ingin mendengarkan apa yang menjadi saran dan masukan dari masyarakat yang ada di Lendang Nangka Utara sesuai dengan tujuan Jumat Salam yakni menjumpai masyarakat untuk bisa menyelesaikan aneka persoalan yang ada di masyarakat”. Kata H.Muksin.
Ditambahkannya, mungin ada persoalan yang bisa dicarikan solusinya atau mungkin ada persoalan masyarakat yang perlu dikoordinasikan dengan OPD lain.
Kepala Desa Lendang Nangka Utara Muhammad Tohir yang belum genap satu tahun menjabat ini menyampaikan bahwa Desa Lendang Nagka Utara Kabupaten Lombok Timur ini dihuni sekitar 3 ribu KK dengan wajib pilih sekitar 7.600 lebih dengan mayoritas usaha mereka adalah Buruh dan dan 90% Peternak dengan slogan “Satu Rumah Satu Peternakan” dan masbagik merupkan populasi sapi terbesar di Lombok Timur.
“Untuk tiap rumah, bahan organiknya atau pupuk organik di olah disatu tempat yang dikelola oleh satu kelompok “ Ujar Tohir
Terkait dengan keberadaan UKM, Tohir mengatakan di Desa Lendang Nangka Utara ini terdapat pengolahan Kopi Tradisional Lombok Arabica dengan memiliki karyawan sebanyak 30 orang, kemudian terdapat pertenak Madu Trigona denghan jumlah anggota sebanyak 25 orang dan Kripik Nanas.
“Untuk produksi kopi sudah merambah ke kios kios yang ada di NTB, belum merambah keluar daerah”. Ujarnya.
Disinggung mengenai keberadaan Koperasi, Tohir mengakui di Desa Lendang Nangka Utara belum terbentuk koperasi, untuk itu kedepan akan bentuk koperasi untuk memerangi adanya Rentenir atau Bank Rontok yang merambah ke rumah rumah warga unruk menawarkan pinjaman.
Sementara itu Kabid Pembinaan UKM Bq.Yanualita Lestari,SH menyampaikan terkait dengan UKM lebih mengarah ke Legalitas Usaha, yang paling dasar adalah membuat NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai awal untuk berusaha melalui OSS online selain itu Nomor PIRT.
“Jika UKM bapak ibu sudah mempunyai kelengkapannya itu, maka dinas bisa memfasilitasi para UKM dalam menmgikuti berbagai event atau pameran baik standar nasional namun juga internasional seperti MXGP atau MotoGP”. Kata Bq Yanuarlita yang akabrab di sapa Bu Ita
Dalam diskusi, sejumlah produk yang dibawa oleh para UKM Desa Lendang Nangke seprti Kopi, kacang goren, Mutiara dan parfum, Ita mengakui bentuk kemasan masih sangat sederhana sehingga perlu ada perbaikan kemasan atau packaging sehingga mudah untuk di pasarkan atau diikutkankan pameran.
Merespon keberadaan UKM yang punya masalah terkait Kemasan dan pemasaran, Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Drs.Dikdik Kusnandika, MM meminta salah satu ketua kelompok UKM yang ada di Desa Lendang Nangka Utara untuk ikut pelatihan di UPTD Balatkop pada hari senin terkait dengan Kemasan atau Packaging dan Digital Marketing, dengan harapan kedepannya ilmu yang diperoleh dapat ditularkan ke lompoknya sehingga mampu mengembangkan dan meningkatkan hasil prodak UKM setempat.
Terkait masalah modal usaha, Kabid FPSP Bq. Ayu Juita Matasari,SE,MM yang akarab disapa Juita menyampaikan untuk permodalan sendiri, jika UKMmembutuhkan modal usaha bisa melalui program yang disalurkan mellaui Bank Penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) tampa jaminan, atau bisa melalui mitra kerja yakni Pegadain.
Sementara itu, masih maraknya rentenir atau Bank Rontok yang berkeliaran menawarkan pinjaman di Desa Lendang Nangka Utara , selaku Kabid Pengawasan Koperasi Irine Silviani,SP,MM mengatakan tetap mengawasi pergerakan dari rentenir yang mengatasnamakan koperasi dan Pinjol yang menawarkan pinjaman lewat online yang tidak memiliki legalitas yang syah atau diawasi OJK
“apakah di sini masih banyak yang menawarkan pinjaman mengatasnakan koperasi” tanya Irine, lalu di jawab serempak “banyak” oleh warga.
Ditegaskan Kabid Pembinaan Koperasi H.Mukisn, tolong pastikan dari sisi 2L nya, yaitu L pertama adalah Legalitas harus dipastikan dulu apakah lembaga yang menawarkan itu jelas badan hukumnya atau payung hukum pendiriannya legal atau tidak. Yang kedua adalah logis atau wajar atau tidak
“jangan kita tidak ada simpanan tidak ada nabung kita dijanjikan dapat uang sekian, itu artinya kan tidak logis”. Ujar H.Muksin
H.Muksin menegaskan kembali untuk mengingat 2L tersebut supaya tidak ada lagi permasalahan permasalahan di masyarakat kita yang terus ditipu oleh pinjaman online, karna pinjaman online ini memang sangat menjanjikan. (Tim PPID Diskop UKM NTB)