PKS Waste To Energy, Pj Gubernur: Wujudkan Target Penggunaan Energy Terbarukan Pembangkit Listrik di NTB

Lombok Barat-Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ( PKS) dalam bentuk Kerjasama Impelementasi Waste To Energy Antara Kepala Wilayah Bank Indonesia Prov NTB dan PT PLN UIW NTB guna mewujudkan Zero Carbon Emission Tahun 2050 terlaksana Kamis (11/7/2024) di PLTU Jeranjang, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.

 

Pj Gubernur Mayjen (Purn) Dr. Hassanudin, MM dalam arahannya diwakili Kadis Energi Sumberdaya Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, H Sahdan, ST, MT menyambut baik pelaksanaamn perjanjian kerjasama ini dan berharap bisa direflikasikan oleh instansi lainnya untuk mendorong upaya Waste To Energy yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendukung target capaian penggunaan energy terbarukan untuk pembangkit listrik di NTB.

 

Menurut Pj Gubernur, kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam upaya kita mengoptimalkanlimbah operasional yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dengan memanfaatkannya sebagai sumber energy (biomassa).

 

“Kita ketahui bersama limbah telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan, terlebih di NTB sebagai daerah wisata yang telah mendunia. Masalah pengelolaan limbah menjadi perhatian bersama yang menyangkut masa depan pariwisatayang ramah lingkungan, bersih dan mendukung ekonomi hijau berkelanjutan,” ujjarnya.

 

Namun, lanjut dia, dengan dengan inovasi dan teknologi yang ada mampu mengubah tantangan ini menjadi peluang yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan berkelanjutanenergi di wilayah NTB.

 

Dikatakan, PT PLN (Persero) UIW NTB dan PT PLN Indonesia Power UBP Jeranjang telah mengambil inisiatif yang sangat positif dalam memanfaatkan limbah ini sebagai sumber energy terbarukan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah provinsi NTB yang memiliki ambisi cukup tinggi untuk netral karbon di tahun 2050 yang juga dikenal dengan NTB Net Zero Emissions 2050.

 

“Dengan mendeklarasikan NTB Net Zero Emissions 2050, artinya jumlah emisi yang dihasilkan pada tahun 2050 akan sama dengan jumlah karbon yang disuplai melalui aktivitas seperti pemanfaatan energy terbarukan, penggunaan kendaraan listrik, pengurangan volume sampah dan penghijauan,” ujarnya lagi.

 

Dikatakan, meningkatkan penggunaan energy terbarukan merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk menekan besaran emisi karbon yang dihasilkan.

 

“Alhamdulillah NTB memiliki potensi energy terbarukan yang melimpah. Berdasarkan dok NTB Energy Master Plkan, potensi energy baru terbarukan di NTB yakni bioenergy 298 MW, sampah kota 32 MW, angina (bayu) 2.605 MW dan Surya (PV) 10.628 MW,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, untuk kontribusi energy terbarukan dalam bauran energy daerah saat ini sebesar 22,43 persen terdiri dari pemanfaatan B35 (Bio Solar), PLTS On Grid sebesar 21,6 MW,PLTS Off Grid PT Amman Mineral (AMNT) 28 MW, PLTM 18,59 MW, Cofiring PLTU dengan Biomassa dan Biogas skala rumah tangga.

 

Selain itu juga saat ini sedang berlangsung pembangunan pabrik Bio LNG oleh Kaltimex Enegy di Desa Sokong, Lombok Utara dengan kapasitas produksi 10 ton per hari dan 1 unit PLTMH 580 KW di Bendungan Pandan Duri yang diharapkan dapat terinterkoneksi dengan PLN tahun ini.

 

“Kita berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap berbagai ikhtiar kita untuk mengurangi dampak negative limbah terhadap lingkungan, tapi juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ketersediaanenergi bersih dan terbarukan di NTB,” tandasnya.

 

Selain itu kata Pj Gubernur, PKS ini kiranya juga dapat memperkuat sinergi antara berbagai pihak terkait dalam menciptakan solusi energy berkelanjutan dan ramah lingkungan di NTB.

 

Pada kesempatan tersebut turut Hadir Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Arief Hartawan, Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap, GM PT PLN UIW NTB Sujarwo dan pimpinan perangkat daerah provinsi NTB dan Lombok Barat. (her/Kominfotik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *