Mataram – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan indeks literasi keuangan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 65,45 persen merupakan tertinggi ke-2 secara nasional pada tahun 2023 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 49,68 persen. Seperti dikatakan Penjabat Gubernur, Hassanudin, hal ini menguntungkan ekonomi daerah.
“Setidaknya ada enam keuntungan dengan indeks literasi yang tinggi agar masyarakat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi”, ujarnya dalam acara pengukuhan Kepala OJK NTB yang baru Rudi Sulistyo menggantikan Rico Rinaldi di Kantor OJK Mataram (12/7/2024).
Enam keuntungan tersebut, diantaranya kesejahteraan masyarakat melalui inovasi keuangan inklusi, ekonomi dan keuangan daerah yang stabil, akses keuangan yang lebih terbuka, penguatan sistem keuangan dan peningkatan partisipasi masyarakat.
Anggota Komisioner OJK Pusat, Dian Ediana Rae mengatakan, tantangan ekonomi nasional akan teruji dalam dinamika ekonomi daerah.
“Target ekonomi nasional tergantung pada pertumbuhan ekonomi daerah”, sebutnya.
Inklusi keuangan NTB sendiri masih sebesar 82, 34 persen di bawah rata-rata nasional 85, 10 persen. Dengan kondisi tersebut, OJK berharap NTB senantiasa meningkatkan konsistensi dengan melibatkan seluruh stakeholders dalam proses pencapaiannya.
Hadir dalam pengukuhan tersebut, Kepala OJK NTB yang baru, Forkopimda, bupati dan walikota, kepala dinas dan kepala lembaga, pelaku usaha beserta tamu undangan lainnya. (jmy/dyd/kominfotikntb)