Bahan Baku Bongkol Pisang Mulai Sulit,UMKM UD.Ares Binaan Astra Motor NTB Beralih Ke Rumput Laut

Baiq Rokh Hilmi Pemilik UD.Ares lingkungan Karang Baru Mataram

Unik memang, salah satu UMKM UD.Ares Binaan Astra Motor NTB yang berlokasi di Lingkungan Karang Baru Mataram dulunya bahan untuk membuat krupuk berasal dari bongkol pisang sehingga banyak dikenal oleh masyarakat, namun sejak bongkol pisang mulai limit akibat banyak dipakai untuk makanan sapi oleh peternak, lambat laun bongkol pisang tambah sulit sehingga mau tidak mau beralih ke bahan baku rumput laut. (17/8/2024)

Bagaimana asal muasal UMKM UD,Ares binaan Astra Motor NTB ini bisa maju dan berkembang sampai saat ini, berikut penuturan pemilik UD.Ares Baiq Rokh Hilmi kepada  Wartawan Kampung Media NTB saat ikut dalam rombongan Touring Kemerdekaan Pers dan Honda  berkunjung UD.Ares.

Baiq Rokh Hilmi menuturkan UD.Ares ini terbentuk pada tahun 2011 sejak mengikuti berbagai macam pelatihan, bermodalkan 500 ribu setelah ikut pelatihan pembuatan kerupuk, waktu itu 10 hari dapat uang transport 500 ribu, kemudian disisihkan 200 ribu untuk membeli bahan pembuatan kerupuk dari bongkol pisang.

“Kerupuk Ares itulah dari bongkol pisang ,kenapa namanya UD.Ares  karna dulu awal kami pertama tama membuat kerupuk itu yaa dari bongkol pisang, yang untuk makanan sapi, jadi kami rebus, kami tumbuk dan kami campur dengan rumput laut, karna kalo yang begitu saja tidak laku, tidak begitu laku dipasaran, tapi kami berfikir, karna memang NTB terkenal dengan rumput lautnya, jadi kami berinofasi mencampurnya dengan rumput laut agar prodak kami  itu ada nilai tambahnya saat dijual”.Tutur Baiq Rokh Hilmi

Sambung Rokh Hilmi, sejak berdiri pada tahun 2011 sampai sekarang UD Ares sudah 13 tahun dan memproduksi aneka kerupuk seperti rengginang, keripik jagung dan rumput laut, ada juga kopi, serbat yang dipadukan dengan rumput laut.

“Untuk semua varian, kalau dari kripik saja rata rata sehari 200 bungkus keripik rumput laut dengan harga 15 ribu perbungkus, niki yg sehari dikali sebulan, belum lagi ada rengginang, kopi harganya sama 15 ribu perbungkus isian 150 gram, ada yg kopi rumput laut, ada yg murni, ada campur jahe dan serbuk coklat juga ada, rata-rata semuanya harganya 15 ribu perbungkus”. Ujar Rokh Hilmi sambil senyum senyam menyuruh wartawan hitung sendiri berapa amzetnya perbulan.

Terkait dengan pemasaran, Rokh Hilmi mengatakan saat ini memang sedang fokus pemasaran ke toko oleh oleh termasuk saat event MotoGP di Sirkuit Mandalika selin ke sekolah sekolah, warung dan kios kios kecil.

Sambung Rokh Hilmi, dari Astra Motor Ampenan sendiri datang ke UD. Ares di awal tahun 2024 untuk membantu Kemasan dan Promosi  Prodak sekaligus menjadi binaan mengingat di  Astra Motor Ampenan konsumen yang datang service kurang lebih 70 motor perhari, dalam sebulan bisa sampai 2000 konsumen. Dan Astra Motor Ampenan sendiri memang sengaja menyiapkan wadah atau tempat untuk penyediaan produk UMKM binaan Astra Motor Ampenan selain prodak dari UD.Ares

Berdasarkan pengalamannya mulai dari titik nol dalam mengembangkan UD.Ares, Rokh Hilmi bertekad tidak mau hanya menjadi penonton, apa saja harus diperbuat untuk  meningkatkan prodaknya dipasaran, dan Alhamdulillah yang dulunya berodal 300 ribu pada tahun 2011, sekarang ini telah memilki karyawan sebanyak 20 orang di outlet gudang Kediri Lombok Barat dan 11 orang di Kantor UD.Ares Lingkungan Karang Baru Mataram. (Tim KM Mataram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *