Sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional ke delapan 2025, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Nusa Tenggara Barat, Dr Najamudin Amy, S.Sos, MM antusias menyambut dan mendukung hadirnya gelaran ini.
“Pemerintah provinsi siap menyukseskan Fornas VIII dan menyambut kehadiran para pegiat olahraga masyarakat se Indonesia”, ucapnya di Taman Loang Baloq Mataram, Ahad (25/08).
Salah satu jenis olahraga masyarakat yang dipertandingkan dalam Fornas adalah layang layang. Permainan rakyat ini telah menjadi ajang olahraga kompetitif dengan beragam nomor pertandingan.
Saat bertemu Irman Jaka, ketua komunitas pegiat layang layang Lombok, Bang Najam langsung mencoba kite fighting atau pertempuran udara menggunakan spesifikasi layang layang dan peralatan standar kompetisi lainnya.
“Berbeda struktur rangka dan benang yang dipakai. Ada juga teknik pertempuran untuk menang”, jelas Jaka didampingi beberapa pegiat layang layang Lombok lainnya.
Dijelaskannya, selain kite fighting adapula sport kite yang menggunkan dua tali dan layangan hias. Lombok sendiri telah memiliki komunitas pegiat olahraga layang layang resmi yang diakui KORMI NTB dan ikut dalam berbagai kompetisi nasional. Salah satunya menjadi juara pertama dalam festival layang layang nasional di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Saat ini Pelangi (Pegiat Layang Layang Indonesia) Lombok tengah bersiap mengikuti Fornas VIII terlebih sebagai tuan rumah. Dalam Fornas VII 2023 di Jawa Barat, olahraga layang layang diikuti oleh 200 pegiat (sebutan untuk atlit) se Indonesia sehingga ia optimis olahraga ini dapat berkembang di NTB. (jm)