Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ke XXII pada 2028 mendatang bersama Nusa Tenggara Timur. Dalam PON XXI Aceh Sumut yang sedang berlangsung sampai 2 September mendatang, NTB mendapatkan pembelajaran yang baik.
“Pembelajaran yang baik untuk NTB”, sebut Ir Hj Husnanidiaty Nurdin, MM Ketua Kluster Aceh PON XXI di Banda Aceh, Jumat (13/09).
Beberapa keluhan yang viral di media sosial maupun media nasional terkait penyelenggaraan PON tahun ini diantaranya, venue yang belum siap, transportasi dan akomodasi.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi NTB untuk belajar penyelenggaraan PON XXI dengan meningkatkan koordinasi antar seluruh pihak terkait.
Seperti diketahui, PON XXI Aceh Sumut 2024 adalah pertamakali digelarnya PON bersama dua daerah.
Dan NTB-NTT ditetapkan menjadi tuan rumah bersama PON XXII Tahun 2028 pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tahun 2022 silam.
Dalam rapat tersebut, apresiasi tinggi diberikan kepada PB PON atas respons cepat mereka dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh kontingen peserta. Banyak masalah yang dilaporkan segera ditangani di lapangan, dan hasil penyelesaiannya ditayangkan keesokan harinya yang menjadi contoh sangat baik dan menjadi pelajaran penting.
Husnanidiaty juga menekankan bahwa peran aktif Ketua Harian PON XXI yang turun langsung ke lapangan untuk memantau dan menyelesaikan permasalahan diapresiasi NTB sebagai upaya menunjukkan komitmen yang kuat dalam memastikan kelancaran pelaksanaan PON.
Sebelumnya, viral di media sosial dan media nasional terkait konsumsi atlet yang dinilai tak layak, venue yang belum selesai pengerjaannya dan akses transportasi menuju beberapa venue yang tak representatif membuat Kemenpora menggelar rapat bersama Komisi X DPR RI, Kamis (12/09) kemarin. (jm)