Musda Tak Kunjung Usai, Buntut Aksi Anarkisme

Muh Rhama Insan Kamil selaku pimpinan sidang

MUSDA KAMMI Mataram dengan tema “pemimpin muda berintegritas mewujudkan mimpi besar kami Mataram” berhasil terselenggara.

MUSDA (Musyawarah Daerah) kammi mataram yang ke VIII tahun 2024 ini mengerucut pada beberapa nama yang lolos melalui mekanisme penjaringan yang sudah di tetapkan panitia.

Nama nama calon yang berhasil lolos penjaringan M soleh Hambali, M Yusril Kurniawan, Hamzan watoni, Al muarif, M Usman Hadi, M Nafiz Sahidi.

Nama-nama calon ketua umum yang di umumkan sudah final sesuai prosedur. Bahkan ada perpanjangan masa pendaftaran bakal calon ketua umum kammi mataram, namun hanya 6 nama tersebut yg final lolos penjaringan.

Selanjutnya, sidang MUSDA yang terlaksana tgl 6-8 September menghasilkan dinamika yang sangat alot. Kemudian, beberapa oknum peserta yang diluar komisi C menganggu persidangan mulai dari menggedor2 pintu ruang sidang, memukul benda sehingga menghasilkan suara keributan, sampai menerobos masuk ke dalam forum sidang komisi C. Sehingga, kondisi persidangan sudah tidak bisa diamankan.

Dinamika yang cukup alot ini memaksa panitia untuk mengundur persidangan yang sudah tidak kondusif, sehingga bisa dilaksanakan tgl 14 september kata M Rido Fajri selaku kader KAMMI.

Forum yang alot dan intensitas dinamika yang tinggi berlanjut pada persidangan selanjutnya. Sampai sempat terjadi bentrokan bahkan ada peserta sidang sampai masuk RS karena ulu hatinya terbentur oleh meja yang ditendang oleh salah satu peserta sidang komisi lanjutnya.

Menurut keterangan yang wartawan dapatkan. Musyawarah yang dilanjutkan tanggal 14 September memiliki dinamika yang cukup tinggi. Puncaknya ketika pembahasan terkait dengan kriteria calon yang AB 2 dan AB 3.

Menurut keterangan  salah satu peserta sidang, ada salah seorang peserta yang mempersoalkan terkait dengan persyaratan calon ketua yang menurutnya harus mengacu ke AD/ART.

Padahal ketua sebelummya bisa di cek sesuai ga Ad/Art, Ini kan terlalu politis terang M Rido Fajri.

Dihubungi wartawan Pimpinan sidang bercerita bahwa peserta susah diatur dan tidak mematuhi peraturan sidang yang sudah ditetapkan. Bahkan terkesan menghalang-halangi

“Bahkan saya sudah menyediakan mekanisme untuk menyelesaikan persoalan itu. Kita sudah sediakan solusi untuk mediasi tapi ga mau bahkan saya minta ke mekanisme voting tapi tetap ngotot ga mau akhirnya forumnya panas saya selaku piminan sidang dihalang-halangi bahkan di intimidasi”, jelas Muh Rhama Insan Kamil selaku pimpinan sidang.

“Saya sampai kenak sesak nafas meja ditendang dada saya kenak, saya cukup kecewa dng kader kammi”, tegasnya.

Menurut M Rido Fajri, ada yang aneh terkait MUSDA kali ini, dimana proses penjaringan di nafikan dengan mengusulkan nama baru sebagai calon, padahal proses penjaringan yang menghasilkan 6 nama itu sudah melewati semua tahapan bahkan sampai pembahasan Visi Misi.

“Mereka tidak ada yang AB 3 jadi ini yang saya bingungkan. Di tengah tengah persidangan kok tiba-tiba mau mengajukan calon baru yang menurut mereka sesuai dng AD/ART padahal kan kita sudah menghasilkan 6 nama dari proses penjaringan kol tiba-tiba MUSDA ini di begal”, ujarnya.

Sementara itu informasi terbaru Kondisi Muh Rhama Insan Kamil sudah membaik tapi masih memerlukan istirahat yang cukup karena mengalami trauma psikologi yang cukup mendalam, terlebih ternyata orang tua beliau sudah mengetahui kejadian memilukan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *