Mataram-Pelantikan Pengurus Cabang Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Kabupaten/Kota se Provinsi NTB dilaksanakan, Sabtu (5/10/2024) di Ruang Bhakti Husada Kantor Dinas Kesehataan Prov NTB.
Adapun pengurus cabang yang dilantik tersebut diantaranya, Cabang Lombok Barat Ketua: Kadis Kesehatan Lombok Barat, Sekretaris: H Moch Abdullah, Bendahara: Khaerani.
Kabupaten Lombok Tengah, Ketua: HL Firman Wijaya, Sekretaris: dr. Nanang Bagiansah, Bendahara H Harmain S.Kep. Kabupaten Lombok Utara, Ketua Sri Adriani, Sekretaris Ispahmi, Bendahara Panasari. Kabupaten Lombok Timur, Ketua H Muh Juani Taufik, Sekretaris Hj Baiq Rohaini, Bendahara Hj. Martaniati.
Kabupaten Dompu, Ketua Miftahul Suadah, Sekretaris Sulastriana, Bendahara Nurul Ainia. kota Mataram, Ketua dr Emiral Isfiham, Sekretaris Rahmi Jaya Triana, Bendahara. NI Ketut Sastawaty. Kabupaten Sumbawa Barat, Ketua Sri Novita, Sekretaris Sri Hartini, Bendahara Khaerani.
Ketua Pengurus Cabang yayasan Jantung Indonesia NTB Drs. HL. Gita Ariadi, M.Si diwakili Pelaksana Harian YJI Cabang NTB Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengungkapkan, sebelumnya YJI NTB menginisiasi untuk menjalankan gerakan minimal 5.000 langkah, dimana YJI dan Komite Olahra Masyarakat Indonesia (KORMI) ini bisa menjadi pelopor di lingkup instansi.
Hal ini hendaknya bisa diatensi guna menggerakkan ini karena studi di Jepang mengatakan gerakan 10.000 langkah bisa menurunkan angka kardiovaskuler hampir 243.000 kasus.
Ia juga menyebut YJI memiliki peran penting dalam mencegah dan mengurangi angka penyakit jantung. Hal ini dibarengi pula dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pendidikan, dukungan dan advokasi kesehatan jantung.
Menurutnya, YJI hendaknya menjadi garda terdepan dalam mewujudkan misi jantung yang sehat untuk menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan jantung. “Semoga organisasi ini terus berkembang di Nusa Tenggara Barat,” harap dia.
Dr. Fikri menekankan akan pentingnya deteksi dini penyakit jantung di NTB, mengingat penyakit jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Diungkapkannya, salah satu amanah dari terbentuknya YJI Cabang NTB yakni juga terbentuknya kepengurusan serupa di tingkat kabupaten kota. Dan patut disyukuti kepengurusan dimaksud sudah terbentuk. Meski ada kabupaten/kota yangasih dalam proses pembentukan.
“Terkait data penderita jantung di NTB baru diperoleh yang sudah melalui screening saja, belum lagi rekapan dari RSUD di kabupaten kota ataupun RSUP,” terang dia.
Ditambahkan, berbagai upaya pencegahan harus sedini mungkin dilakukan melalui berbagai momentum dan kesempatan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan dini serangan jantung.
“Itu bisa dilakukan seperti deteksi dini dan koordinasi intensif yang bisa dilakukan dukungan lintas sektoral dan program secara masif dan terintegrasi,” terangnya. (her/Kominfotik)