Peran koperasi ditengah masyarakat terutama di basis kemiskinan ekstrem sangat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat disekitarnya, tidak hanya kepada anggotanya namun juga bagi mereka yang berada dibawah garis kemiskinan ekstrem.
Agar peran koperasi lebih menyentuh kepada kemiskinan ekstrim Dinas Koperasi UKM NTB melalui UPTD Balatkop UKM NTB menggelar Diklat Perencanaan Unit Usaha Koperasi di Basis-Basis Kantong Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Se – NTB. Diklat ini diikuti oleh 60 orang peserta berasal dari Provinsi dan Kabupaten Kota Se NTB dan dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 14 – 18 Oktober 2024 di UPTD Balatkop UKM NTB. (15/10/2024)
Saat membuka Diklat, Kadiskop UKM NTB Ahmad Masyhuri,SH menyampaikan bahwa diklat hari ini berbeda dengan diklat sebelumnya yakni memilih koperasi koperasi yang ada di basis atau kantong kantong kemiskinan ekstrim artinya kemiskinan masyarakat menurut Kementerian Sosial di rangking dari urutan nomor 1 sampai 10 dan kondisi ekstrem ini diambil dari tingkat atau urutan yang paling bawah yakni data P3KE desil 1 percentil 1 sampai 3.
”Jadi ada 60.642 KK atau 282.486 orang yang namanya kemiskinan ekstrem, bisa dikatakan hampir tidak dapat makan, hidupnya hampir sulit. Itulah yang kita ambil peserta Koperasi yang ada di sekitar wilayah kantong kemiskinan”. Ujar Masyhuri
Harapannya kata Masyhuri, dengan memilih koperasi yang berada di areal kantong kemiskinan, masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrem ini bisa di rekrut jadi anggota koperasi, jikapun tidak menjadi annggota koperasi, paling tidak koperasi tersebut bisa membantu mereka dengan menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu mereka. Atau mereka diajak berusaha sehingga mereka berhenti di garis kemiskinan ekstrem dan bisa memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tetapi juga akses pada layanan sosial
Mayhuri menyampaikan, walaupun dalam undang undang dasar 45 terdapat bunyi ” fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara” namun dalam kenyataannya masih ada masyarakat kita yang miskin, untuk itu Masyhuri mengajak peserta untuk ikut membantu pemerintah dengan cara memuliakan mereka, karna dalam Hadis Nabi pun mengatakan untuk memuliakan orang orang miskin artinya agar orang miskin itu diperhatikan dan dipelihara.
Masyhuri berpesan kapada peserta agar mengikuti diklat ini dengan baik dan serius, gunakanlah rencana dan persiapan yang matang sehingga koperasi bisa berdaya dan memberdayakan para peyandang kemiskinan ekstrem disekitar koperasi.
Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Drs.Dikdik Kusnandika,MM mengatakan ada beberapa narasumber yang diandalkan dalam Diklat Perencanaan Unit Usaha Koperasi di Basis-Basis Kantong Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Se – NTB diantaranya dari Peternakan yakni Muda Bakti Barokah Farm Barokah Mandiri Lombok Tengah yang usahanya sudah merambah ke Digital Marketing dan cukup terkenal. Kedua dari pengusaha Gula Aren (King Aren) menjadi Gula Semut yang banyak di geluti oleh masyarakat kelas menengah kebawah lintas P3KE. Ketiga Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Desa Banyumulek yang dikelola oleh pihak swasta dan berasal dari luar daerah, terkait dengan RPH ini, Dikdik menginginkan adanya minat dan ketertarikan dari para pelaku koperasi agar bisa menangani sendiri.
Sementara itu Kepala Seksi Fasilitasi Pengembangan KUKM – Ida Haryani, SP sekaligus Ketua Panitia Diklat dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari diklat ini diantaranya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM pengurus, pengawas dan pengelola koperasi di kantong-kantong kemiskinan ekstrem dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mampu menekan angka kemiskinan di daerahnya.
Selain itu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada anggota untuk membantu memenuhi kebutuhannya, dan meningkatkan peran serta koperasi dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan dapat mengembangkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang membantu masyarakat di sekitarnya serta membantu menciptakan dan mengembangkan usaha baru sesuai dengan potensi yang ada di basis-basis kantong kemiskinan ekstrem. (Tim KM Mataram)